BeritaDaerahKesehatanNasional

Tanggap Darurat 58 Hari…! Lokasi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Sulit Diakses, Wamensos Jabo Tembus Lokasi Bencana Buka Jalur Logistik

825
×

Tanggap Darurat 58 Hari…! Lokasi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Sulit Diakses, Wamensos Jabo Tembus Lokasi Bencana Buka Jalur Logistik

Sebarkan artikel ini
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Foto: Istimewa)
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, HARIANWRGA.ID – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan, jalur menuju lokasi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sulit diakses.

Pratikno mengatakan, ada empat bandara ditutup akibat erupsi Gunung yang berada di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut.

“Memang akses ke sana semakin sulit sekarang ini, ada empat bandara yang ditutup masih belum bisa operasional,” kata Pratikno dalam konferensi pers, Selasa (05/11/2024).

Pratikno menyampaikan, pemerintah terus berkoordinasi dengan TNI-Polri dan pemerintah daerah setempat untuk melaksanakan pemulihan secepatnya. Setidaknya, pemerintah akan berusaha membuka jalur-jalur logistik untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak erupsi Gunung tersebut.

BACA JUGA: Camat dan Kades Diduga Tak Miliki Data Akurat Warganya, DPRD Flotim Bertahan di Lokasi Terdampak Erupsi

“Akses ke sana harus melalui jalan laut dan darat, tentu saja kita terus berusaha untuk mengaktifkan jalur-jalur logistik ini agar tidak semakin mempersulit masyarakat,” kata Pratikno.

Saat ini, kata dia, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono meninjau langsung lokasi erupsi tersebut.

Keduanya bakal memimpin upaya pemulihan pasca adanya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Operasi tanggap darurat masih berlangsung pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Minggu 3 November 2024 lalu.

Upaya pencarian dan pertolongan terus dilakukan untuk memastikan semua korban terevakuasi dari lokasi terdampak.

BACA JUGA: Gunung Lewotobi Laki Laki Kembali Erupsi, Hujan Batu, Lava Panas Menerjang Rumah Warga

Pemantauan hingga Senin (04/11/2024) siang pukul 12.30 Wita, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki berdampak pada kerusakan rumah penduduk di radius area 7 km dari puncak gunung. Selain itu, hujan abu juga turun pada radius tersebut.

Pihak BPBD setempat mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama daerah Dulipali, Padang Pasir dan Nobo.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur menetapkan status tanggap darurat dengan nomor BPBD.300.2.2.5/24/BID.KL/XI/2024, Bencana Alam Erupsi Gunung api Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.

Status tersebut berlaku mulai tanggal 4 November sampai dengan 31 Desember 2024. Sementara itu, berdasarkan surat Kepala PVMBG No. 95.1.Lap/GL.03/BGV/2024 serta hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki yang cukup signifikan.

BACA JUGA: Ketua Perhimpunan UMKM Lembata, Diduga Terlantarkan Anggota UMKM Alor dan Lembata di Jakarta

Sehingga tingkat aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari level III (SIAGA) menjadi level IV (AWAS), terhitung mulai tanggal 3 November 2024 pukul 24.00 Wita.

Erupsi Gunung Lewotobi, Pemkab Flores Timur Tetapkan Status.

Tanggap Darurat 58 Hari

Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Andriko Noto Susanto mengatakan, status tanggap darurat terkait erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur berlaku selama 58 hari.

“Bupati Flores Timur telah mengeluarkan keputusan tentang penetapan status tanggap darurat yang berlaku selama 58 hari terhitung sejak tanggal 4 November sampai tanggal 31 Desember 2024 mendatang,” kata Andriko kepada sejumlah wartawan di Kupang, Senin (05/11/2024).

BACA JUGA: Terkait Konflik Berdarah di Adonara, Pengacara Jakarta Berharap Segera di Akhiri

Dia menjelaskan, keputusan tersebut memungkinkan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten untuk penanggulangan dampak bencana, dengan pendanaan dari APBN, APBD provinsi, maupun APBD kabupaten.

“Nanti kalau misalnya di dalam masa tanggap darurat tiga bulan pertama ini belum cukup, maka akan bisa kita lanjutkan ke tanggap darurat berikutnya. Jadi keputusan ini penting agar segala upaya dapat kita kerjakan secara maksimal,” imbuhnya.

Andriko juga telah menerima laporan terkait korban jiwa dan kerusakan materil, baik rumah-rumah warga serta berbagai fasilitas umum lainnya.

Dia menyebut, tiga kecamatan yang terdampak erupsi tersebut meliputi Kecamatan Wulanggitang, Kecamatan Ile Bura, dan Kecamatan Titehena.

BACA JUGA: Wamendagri Bima Arya Tegaskan Pentingnya Validitas dan Keamanan Data pada Pelayanan Dukcapil

“Tadi saya juga sudah mendapatkan laporan terkini terkait dengan korban, jadi ada 10 korban. Laki-lakinya ada 4, perempuannya ada 6,” kata dia.

Kemudian, korban luka-luka ada 53 orang dari berbagai desa. Meliputi Desa Dulipali, Klatanlo, dan Hokeng Jaya yang dirawat di Puskesmas Boru dan Puskesmas Lewolaga, serta yang dirujuk ke RSUD Hendrikus Fernandez Larantuka ada satu orang.

Andriko pun mengimbau masyarakat di sekitar gunung untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi. Warga juga diminta mengikuti arahan pemerintah daerah dan waspada terhadap potensi banjir lahar hujan jika terjadi hujan deras.

Selain itu, warga yang terpapar hujan abu dianjurkan menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan. Baca juga: Erupsi Gunung Lewotobi, Ribuan Warga Mengungsi ke Sikka.

BACA JUGA: Manfaatkan Potensi Aneka Ragam Pangan Asli Daerah, ini Pesan Kemendagri Melalui Ditjen BPD untuk Pemda

“Dari BNPB pusat akan datang besok pagi, kemudian dari Kementerian Sosial juga akan datang besok pagi dan Kesehatan juga akan datang besok pagi untuk bersama-sama berkolaborasi di lapangan untuk sama-sama melakukan penanganan dampak dari erupsi gunung berapi ini,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 10 warga Desa Klatanlo tewas akibat dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Minggu (03/11) malam. Para korban meninggal akibat tertimpa runtuhan dari bangunan rumah yang mereka tempati. Hingga saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki berada di level IV awas.***

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250