LARANTUKA, HARIANWARGA.ID – Gunung Lewotobi laki-laki meletus, muntahkan lava panas dan material ke menerjang rumah warga di sekitaran Hokeng, Boru, Kecamatan Wulangitang, Kabupaten Flores Timur, Minggu (03/11/2024) kurang lebih pukul 00.00 wita.
Warga yang mendengar suara gemuruh dahsyat yang disertai dengan getaran panjang panik dan berhamburan mengamankan diri.
Sementara abu vulkanik juga turun dan menyelimuti permukiman di sekitarnya. Selain hujan abu, erupsi juga memuntahkan lava panas dari kawah Gunung Lewotobi, menambah ketegangan warga.
BACA JUGA: Ketua Perhimpunan UMKM Lembata, Diduga Terlantarkan Anggota UMKM Alor dan Lembata di Jakarta
Dalam peristiwa tersebut, beberapa rumah di Desa Klatanlo, Wulanggitang juga dilaporkan mengalami kebakaran akibat terpapar material panas dan belerang yang terlontar saat erupsi. Sejumlah warga yang terkena muntahan material di larikan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan pasti mengenai jumlah korban jiwa, namun warga diminta tetap waspada terhadap kemungkinan erupsi susulan dan dampak lainnya dari aktivitas gunung yang meningkat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi ± 24 menit 10 detik.
BACA JUGA: RSUD Lembata Tak Punya Dokter Ahli Kandungan, Pasien Rujukan Melahirkan di Dalam Kapal Cepat
Saat ini Gunung Lewotobi Laki Laki berada pada Status Level III (Siaga) Pantauan media dari dua video berdurasi OO.50 detik dan 00.51 detik, terlihat masyarakat terdampak sedang mengevakuasi diri mereka masing-masing dari bencana alam itu.
Sementara itu, PVMBG Pos Pengamatan Gunung api Lewotobi Laki Laki memberikan 6 imbauan penting.
Pertama, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki Laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3.5 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki serta sektoral 4 km pada arah Utara-Timur Laut dan 5 Km pada sektor Timur Laut.
Kedua, masyarakat diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Ketiga, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Keempat, masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki Laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
Kelima, pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki Laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
Keenam, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki. Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki atau mengubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606.(TIM)
Respon (2)