DaerahKesehatan

Dukung Pemerintah Turunkan Angka Kematian Ibu, Proyek Takenusa Resmi Diluncurkan di Flores Timur

232
×

Dukung Pemerintah Turunkan Angka Kematian Ibu, Proyek Takenusa Resmi Diluncurkan di Flores Timur

Sebarkan artikel ini

Diketahui, Yayasan IPAS Indonesia adalah lembaga yang bekerja untuk isu sosial dan kemanusiaan, bersifat non-profit, dan terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Sesi foto bersama usai Peluncuran Proyek Takenusa du Aula Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Flores Timur, Selasa, 07 November 2023, Foto : Dokumen Harianwarga.id
Sesi foto bersama usai Peluncuran Proyek Takenusa du Aula Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Flores Timur, Selasa, 07 November 2023, Foto : Dokumen Harianwarga.id

HARIANWARGA.ID, FLORES TIMUR – Bertujuan untuk mendukung upaya Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Yayasan Inisiatif Perubahan Akses Menuju Sehat (IPAS) resmi meluncurkan Proyek Tekad Bersama untuk Kesehatan Perempuan Nusa Tenggara Timur (Takenusa) di Kabupaten Flores Timur.

Proyek 4 tahun tersebut secara khusus bertujuan untuk memperkuat penyelenggaraan layanan Asuhan Pasca Keguguran (APK) Komprehensif, peningkatan akses kepada layanan Keluarga Berencana (KB) yang berbasis kepada hak, serta penyediaan informasi, akses dan edukasi kesehatan reproduksi yang sesuai dengan kebutuhan perempuan dan remaja perempuan.

Melalui press release yang diterima, Proyek yang diluncurkan pada Selasa, 07 November 2023 ini bekerja sama dengan dinas terkait dan fasilitas kesehatan tingkat primer juga sekunder serta Lembaga Swadaya Masyarakat untuk memperkuat kader di masyarakat.

BACA JUGA: Kunker ke Polres Flores Timur, Kapolda NTT Pantau Kesiapan Personel Polri Jelang Pemilu 2024

Mewakili Yayasan IPAS Indonesia, dr. Eliza Permatasari, Health System Strenghtening Advisor, dalam sambutannya di Aula Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Flores Timur menyampaikan apresiasi kepada Pemda Kabupaten Flores Timur yang telah menyambut Proyek Takenusa dengan baik.

Ia mengatakan, model kerja lintas sektor yang akan digunakan oleh proyek ini diharapkan dapat memperkuat struktur dan mekanisme yang sudah ada di Kabupaten Flores Timur untuk merespons tantangan penurunan AKI yang kemudian dapat berkontribusi kepada kualitas generasi muda yang sehat dan bebas stunting.

“Harapan dari Yayasan IPAS Indonesia, proyek TAKENUSA yang akan berjalan empat tahun ke depan, mendapat dukungan dan kerja sama dari Pemda, Dinas Kesehatan dan dinas lainnya, Camat, kepala Puskesmas, kepala desa, serta komunitas terkait. Dengan demikian perempuan dan remaja perempuan mendapatkan informasi, edukasi dan ketrampilan untuk menggunakan layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas dan terpercaya”, ujar Dokter Eliza.

BACA JUGA: TKN Prabowo-Gibran Resmi Diumumkan, Berikut Daftar Lengkapnya!

Sementara, Penjabat Bupati Kabupaten Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si, dalam sambutannya menyambut dengan positif program Takenusa dan mengajak semua pihak bersinergi untuk mendukung proyek tersebut.

Karena menurutnya, tanggung jawab kesehatan reproduksi terhadap masyarakat tidak hanya ada di tangan pemerintah daerah akan tetapi juga lembaga sosial.

“Semoga dengan peluncuran proyek Takenusa hari ini dapat dijadikan sebagai momen untuk menyamakan pemikiran dan menunjang kolaborasi antar perangkat daerah dalam peningkatan pelayanan kesehatan, khususnya Kesehatan Perempuan demi terwujudnya cita-cita bersama untuk membangun Flores Timur dengan sukacita serta semangat kebersamaan dan kekeluargaan”, ujarnya.

BACA JUGA: Penuhi Mata Kuliah Ilmu Komunikasi, Mahasiswa UNWIRA Kupang Gelar Sosialisasi Di Gereja GMIT Ararat Haukot

Selain itu dijelaskan bahwa di Flores Timur, proyek Takenusa akan dilaksanakan di tiga Puskemas yakni Puskesmas Ritaebang, Puskesmas Waiwerang, dan Puskemas Ile Bura dengan fokus dampingan di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Solor Barat, Adonara Timur dan Ile Bura dengan enam desa dampingan.

Diketahui, Yayasan IPAS Indonesia adalah lembaga yang bekerja untuk isu sosial dan kemanusiaan, bersifat non-profit, dan terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Sejak berdiri pada tahun 2018, IPAS Indonesia telah bekerja sama dengan Kementerian dan Lembaga Negara seperti Kementerian Kesehatan, LPSK, dan Komnas Perempuan, akademisi, Aparat Penegak Hukum (APH), kelompok masyarakat sipil, dan pemangku kepentingan lainnya untuk terwujudnya layanan kesehatan reproduksi yang menyeluruh dan lengkap bagi perempuan dan remaja di Indonesia.***

Respon (3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250