DaerahKesehatan

Gegara Hujan Lebat, Pelayanan Rekam Medik di RSUD Hendrikus Fernandez Dihentikan, Ada Apa?

122
×

Gegara Hujan Lebat, Pelayanan Rekam Medik di RSUD Hendrikus Fernandez Dihentikan, Ada Apa?

Sebarkan artikel ini

"Saya kecewa kenapa tidak bongkar atap ini secara bertahap? Ini bongkar semua, sedangkan di awal saya sudah sampaikan musim hujan sudah tiba, kerja yang profesional agar alat-alat kesehatan yang lain jangan sampai rusak akibat hujan lebat", tegas Dr. Paul.

Salah satu item kegiatan pekerjaan Pemeliharaan Gedung Rumah Sakit di RSUD Hendrikus Fernandez Larantuka, Foto : Dokumen Harianwarga.id (Teddy Kelen)
Salah satu item kegiatan pekerjaan Pemeliharaan Gedung Rumah Sakit di RSUD Hendrikus Fernandez Larantuka, Foto : Dokumen Harianwarga.id (Teddy Kelen)

HARIANWARGA.ID, FLORES TIMUR – Sejumlah aktivitas pelayanan kesehatan di RSUD Hendrikus Fernandez Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa dihentikan sementara saat hujan lebat mengguyur kota Larantuka, Rabu, 15 November 2023.

Hal tersebut disebabkan oleh atap rumah sakit bagian Radiologi, dan Farmasi yang belum rampung dikerjakan oleh karena terhentinya pekerjaan akibat upah tukang belum dibayar.

Direktur RSUD Hendrikus Fernandez Larantuka, Dr. Paul Lameng, saat dikonfirmasi, Rabu, 15 November 2023 membenarkan bahwa telah dihentikan sementara pelayanan rekam medik karena rembesan air hujan.

BACA JUGA: Deklarasi Pemilu Damai, Vivick Tjangkung: Polri dan TNI Siap Beri Pelayanan Terbaik

“Benar, saya sudah perintahkan kepada petugas untuk matikan arus listrik ke bagian Radiologi karena kami takut ada gesekan sebab ini berhubungan dengan listrik. Kalau mau hidupkan pasti kami akan minta bagian teknis untuk melihat alat kesehatan rekam medik tersebut”, ucapnya dengan nada kecewa.

Lanjutnya menjelaskan bahwa penyebab dari rembesan air hujan tersebut karena pekerjaan atap gedung belum dilanjutkan secara sempurna sehingga saat hujan dengan intensitas tinggi hari ini maka air hujan masuk dan menggenangi lantai ruangan Radiologi

“Saya kecewa kenapa tidak bongkar atap ini secara bertahap? Ini bongkar semua, sedangkan di awal saya sudah sampaikan musim hujan sudah tiba, kerja yang profesional agar alat-alat kesehatan yang lain jangan sampai rusak akibat hujan lebat”, tegas Dr. Paul.

BACA JUGA: Pakar Hukum Nilai Adanya Political Murder dan Tendencious Judicial Mahkamah Konstitusi

Selain itu dikatakan bahwa sejak awal pertemuan dirinya sudah menyampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) agar segera memanggil rekanan CV. Kasih Ibu untuk dituntaskan.

“Saat ini ada utusan tenaga kerja, mereka cari ketemu kontraktor ke Lembata dan mereka janji besok Kamis, 16 November 2023 untuk segera datang dan selesaikan. Kita menunggu besok bagaimana respon rekanan tersebut”, tutup Direktur RSUD Hendrikus Fernandez.

Berdasarkan informasi dan data yang dikumpulkan awak media, program pengerjaan tersebut yakni Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit dengan kegiatan pekerjaan Pemeliharaan Gedung Rumah Sakit yang mana nilai kontrak sebesar Rp. 848.848.000.

BACA JUGA: Dukung Pemerintah Turunkan Angka Kematian Ibu, Proyek Takenusa Resmi Diluncurkan di Flores Timur

Proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Kasih Ibu dan dan Konsultan Pengawas yakni PT. Spatium Artem Konsultan yang berlokasi di Kecamatan Larantuka dengan Nomor Kontrak RSUD.050/PPKPEM.GER.RS/05.a/IX/2023 yang dikerjakan sejak tanggal 22 September 2023 dengan waktu pelaksanaan 90 hari kelender kerja.

Selain itu, diketahui akibat ulah rekanan yang tidak memenuhi kewajiban membayar upah tenaga kerja, maka saat ini pekerjaan dihentikan dan belum diketahui kelanjutannya.

Sementara, rekanan CV. Kasih Ibu dan PPK yang akrab disapa Us Wangge, saat dikonfirmasi sejak Minggu, 12 November 2023 terkait persentase atas pekerjaan yang dikerjakan enggan merespon.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250