BeritaDaerahPolitik

Resmi jadi Pj Bupati Flores Timur, Sejumlah Tugas Menanti Sulastri Rasyid, Mampukah Benang Kusut Diurai?

475
×

Resmi jadi Pj Bupati Flores Timur, Sejumlah Tugas Menanti Sulastri Rasyid, Mampukah Benang Kusut Diurai?

Sebarkan artikel ini

Ibu Penjabat hadir di Flores Timur merupakan kerinduan bagi masyarakat yang ada di kabupaten ini.

Pejabat Bupati Flores Timur, Sulastri H. I. Rasyid. (Foto : Istimewa)
Pejabat Bupati Flores Timur, Sulastri H. I. Rasyid. (Foto : Istimewa)

LARANTUKA, HARIANWARGA.ID – Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi dipimpin Sulatri H. I. Rasyid sebagai Penjabat Bupati usai dilantik oleh Penjabat Gubernur, Ayodie Kelake, Selasa, (28/05/2024).

Sulatri Rasyid diketahui menjadi perempuan pertama yang memimpin Kabupaten Flores Timur meski hanya menjabat selama kurang lebih delapan (8) bulan ke depan terhitung sejak dirinya dilantik.

Meskipun Kabupaten Flores Timur dipimpin oleh seorang perempuan, namun hal tersebut disambut baik oleh warga dengan ucapan selamat datang yang dilantunkan warga.

“Saya sebagai warga Lamaholot, mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas di bumi Lamaholot untuk ibu Penjabat Bupati yang baru, Sulatri H. I. Rasyid yang menggantikan Penjabat Bupati yang lama, Bapak Doris Alexanders Rihi”, ucap Berno.

BACA JUGA: Alasan Sakit, Mantan Wakil Bupati Flores Timur Tak Hadir Saat Sidang, Ini Pesan Hakim ke Kuasa Hukum

Dirinya juga memberikan apresiasi kepada Penjabat Gubernur NTT, Ayodie Klake yang telah melantik Penjabat Bupati Flores Timur dan berharap Penjabat yang baru mampu mengurai sejumlah persoalan yang masih menjadi polemik.

“Kami berharap dan meminta dengan hadirnya Penjabat yang baru ini kiranya mampu mengurai benang kusut yang ada di Kabupaten Flores Timur, juga mampu merekatkan perbedaan dan dapat mempersatukan yang tercecer saat ini”, harap Berno

Ibu Penjabat hadir di Flores Timur merupakan kerinduan bagi masyarakat yang ada di kabupaten ini.

“Kami juga berharap ibu Penjabat dapat melanjutkan jabatan agar tidak terjadi kevakuman hingga terpilihnya Bupati Definitif pada perhelatan Akbar Pilkada serentak yang akan terjadi di 27 November mendatang. Sukses buat Ibu Penjabat, kami akan mendukung kinerja Positif ibu di kabupaten ini”, ucapnya lagi.

BACA JUGA: Lepas 21 Jemaah ke Tanah Suci Mekkah, Ini Pesan PLH Bupati Lembata

Diketahui, sebelumnya Kabupaten Flores Timur mencatat sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang sedang menanti dan sepenuhnya bakal dilakukan Penjabat Bupati selama delapan bulan kedepan, yakni menyelesaikan seleksi dan pelantikan pejabat tinggi pratama (Kepala Dinas/Badan) pada sembilan jabatan birokrasi yang lowong di lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur.

Sementara dari sembilan jabatan birokrasi yang lowong, untuk Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Flores Timur telah kosong sejak masa jabatan Bupati Antonius Hubertus Gege Hadjon dan Wabup Agustinus Payong Boli, sedangkan delapan jabatan tinggi pratama lainnya lowong dalam dua tahun kepemimpinan Penjabat Bupati Doris Rihi.

Delapan jabatan lowong dimaksud, yakni Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Asisten III Bidang Administrasi Umum, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD), Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik.

Kemudian, masih ada sejumlah jabatan eselon III di lingkup Pemda Flores Timur yang lowong seperti Sekretaris Dinas/Badan, Kepala Bagian, Kepala Bidang dan Lurah.

BACA JUGA: Menggetarkan Jiwa, Peserta Lomba Syarhil Quran MTQ ke-XI Kabupaten Lembata Tampil Penuh Semangat

Selain itu di bidang perikanan dan kelautan, Penjabat Bupati yang baru mesti mampu atau setidaknya punya keberanian ‘membangunkan’ Integrated Cold Storage (ICS) yang terletak di Desa Lamawalang, Kecamatan Larantuka.

Dimana ICS yang berkapasitas 100 ton ini dibangun oleh Kementerian Kelautan dengan menggelontorkan anggaran puluhan miliar rupiah namun masih ‘tertidur lelap’ alias tidak beroperasi sejak selesai dibangun pada tahun 2018 lalu.

Tak hanya itu, Pekerjaan rumah lainnya, yakni melihat kembali dan membuka sejarah akanlatar belakang pengelolaan dan pengalihan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Amagarapati ke Pemerintah Propinsi NTT.

Dimana pengalihan pengelolaan PPI Amagarapati pada masa Penjabat Bupati Doris Rihi ini masih berpolemik di tengah masyarakat Flores Timur. ***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250