BeritaDaerahNasional

Alami Krisis Pangan, Begini Langkah Antisipasi DPKP Kabupaten Lembata

648
×

Alami Krisis Pangan, Begini Langkah Antisipasi DPKP Kabupaten Lembata

Sebarkan artikel ini
Panen Perdana oleh Kadis Distan KP, Kanisius Tuaq. (Harianwarga/RS)
Panen Perdana oleh Kadis Distan KP, Kanisius Tuaq. (Harianwarga/RS)

LEMBATA, HARIANWARGA.ID – Akibat badai Elnino yang menyebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia, Pemerintah Kabupaten Lembata, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini tengah mengantisipasi krisis pangan di daerahnya.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Lembata, Kanisius Tuaq di ruang kerjanya, Kamis, 07 Maret 2024, karena sektor pertanian saat ini sedang mengalami mengalami krisis pangan karena bencana Elnino.

“Krisis pangan tersebut merupakan bagian dari komoditi strategis Nasional yang harus dijaga, mengapa?, karena kebutuhan ini memang tidak bisa ditunda”, ujarnya.

BACA JUGA: Perusahaan Pers Bersekala Kecil Di Berikan Perhatian Khusus Dari Dewan Pers

Dijelaskan Kanis Tuaq, DPKP Kabupaten Lembata telah melakukan beberapa tahapan koordinasi terkait Bencana Elnino, yakni yang pertama, menginventarisir serta mendata khusus tanaman jagung yang rusak, kedua mengajukan permintaan anggaran ke Bupati, Propinsi serta kementerian.

Selain itu, dinas juga telah melakukan koordinasi bantuan pangan beras yang dimana satu KK mendapatkan 10 Kg dari cadangan pangan kabupaten sebanyak 100 Ton pertahun.

Lebih jauh dikatakan bahwa saat ini, DPKP sementara mengajukan syarat – syarat yang harus ada rekomendasi dari BPBD bahwa telah terjadi bencana usai menginventarisir lahan-lahan yang tersedia sumur bor, sungai, daerah rawa-rawa guna maksimalkan lahan – lahan untuk menanam jagung, hal itu sudah kita lakukan dan hasilnya juga sudah ada.

Data Kerusakan Tanaman Jagung Akibat Kekeringan Musim Tanam 2023/2024. (Foto: Harianwarga/RS)

Dirinya juga mengatakan bantuan 7,5 ton jagung untuk 500 hektar sementara dalam perjalanan menuju ke Kabupaten Lembata.

“Jagung itu sudah dalam perjalanan dari Jakarta dan diperkirakan masuk sekitar pertengahan Maret ini”, jelas Kanis Tuaq.

Tak hanya itu orang nomor satu di DPKP Kabupaten Lembata ini juga optimis, 500 hektar lahan di Kabupaten Lembta akan dimanfaatkan untuk menanam jagung termasuk area kebun sayur yang ada di Kota Lewoleba.

“Saya akan kumpulkan para pemilik lahan kebun sayur dan penggarap untuk tetap berkolaborasi, dimana disamping kebun sayur juga akan dimanfaatkan untuk menanam jagung. Situasi darurat pangan ini pemerintah harus kerja tidak boleh main-main, kita harus kerja luar biasa jangan kerja biasa-biasa,” tegas Kanis tuaq.

BACA JUGA: Sidang Paripurna Diundur, DPRD Lagi – Lagi Jadi Mainan Pemerintah Daerah Flores Timur

Lanjutnya, saat ini saja sudah sangat terasa, harga beras, jagung naik cukup signifikan, pemerintah tidak boleh bergerak yang biasa-biasa.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata sudah lakukan tahapan-tahapan, sehingga sudah mendapatkan hasil, dan beberapa hari ke depan akan melakukan droping beras yang namanya bantuan pangan Pemerintah 10 Kg pe KK, dan yang lainnya masih dalam proses.

contohnya, terkait bencana kekeringan (Elnino) menyangkut 100 ton, BPBD Lembata telah membuat surat kepada Bupati, dan dari DPKP telah melengkapi data-data teknis dan hasilnya akan dikirim ke Kabulog.

“Kabulog keluarkan beras dengan data-data sasaran petani yang mempunyai lahan usaha, itu gambaran kondisi yang terjadi serta langkah-langkah pemerintah untuk menangani krisis pangan tersebut”, jelas Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata.

Tak hanya itu, dirinya juga mengapresiasi gerak cepat kerja BPBD Kabupaten Lembata yang telah merespon krisis pangan serta bencana Elnino, dimana tujuan kami sama yakni mensejahterakan petani 80 persen.

Selain itu upaya pemerintah untuk mengatasi krisis pangan yaitu melakukan gerakan pangan murah (GPM) sebanyak 15 ton dan sedang diproses administrasi melalui dinas dengan tujuan dari GPM ini akan menekan dan mengatasi Inflasi.

BACA JUGA: Semakin Berkualitas, PWO Dwipa Gencarkan UKW untuk Wartawan Indonesia

“Kami akan lakukan dalam dua tahapan sampai pada hari raya idul Fitri sehingga GPM tersebut berjumlah 30 ton nantinya,” urai Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata Kanisius Tuaq.

Dijelaskan juga bahwa, sebanyak 7.932 KKT terdampak akan dilakukan oleh pemerintah CPP. Pengajuan pemerintah jenis jagung ke pusat sebanyak 7,5 ton sehingga setiap KKT akan menerima kurang lebih 12 kg serta dibagikan sekaligus.

Sedangkan Bantuan pangan Pemerintah dari Badan Pangan Nasional Pusat per KK miskin ekstrim sebanyak 10 kg selama 6 bulan untuk 28.037 KK dengan jumlah beras 1.682,22 Ton sehingga setiap bulan sebesar 280,37 ton”, tutup Kanis Tuaq.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250