LEMBATA, HARIANWARGA.ID – Pemerhati sepak bola asal Lembata, Alfian Ali Poetra Rayabelen sangat menyayangkan ketidakpedulian Asosiasi Provinsi (Asprov) NTT atas pencapaian serta perjuangan adik – adik yang berlaga di Piala Soeratin Cup tingkat nasional di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baginya, jika bicara soal kemajuan sepakbola Indonesia, kebanyakan orang tentu bakal menunjuk PSSI pusat. Namun sejatinya, PSSI punya Asprov yang diamanatkan untuk mengembangkan sepakbola di semua wilayah di Indonesia.
Lebih jauh dikatakan, beberapa Asprov belum mampu bertugas dengan baik, termasuk di NTT. Dalam beberapa tahun terakhir ini Asprov NTT seperti tidak terlihat bekerja, entah itu salah PSSI pusat atau memang ketidakpedulian sebagaian besar Asprov PSSI NTT.
BACA JUGA: Diduga Suami Terlibat Dukung Paslon Tertentu, Ketua Bawaslu Flotim Bungkam
“Asprov tugasnya itu sebenarnya sangat strategis untuk pemantaun bibit pemain, pembinaan usia muda, pelatih sampai soal sentra-sentra latihan. Persoalannya PSSI tidak pernah memberdayakan Asprov dan Asprov tidak peduli serta tidak berdaya, buktinya kita lihat, ketidak siapan dalam U17 dan U15. Jangan kira kota semua di NTT tidak tau, kita tau dan juga kita peduli”, kata pengamat sepakbola, Alfian (ARB).
Menurutnya, kalau berjalan baik, Asprov bisa bersuara lebih vokal andai tidak sepakat dengan pusat. Atau Asprov NTT sengaja dilemahkan?, ini juga menjadi pertanyaan besar untuk kaum pemerhati sepakbola NTT.
“Jangan sampai sejauh ini kongres-kongres cuma sekadar mengganti personil dan memenuhi kewajiban organisasi saja, tapi tidak perduli dengan prestasi mental orang muda lewat ajang sepak bola ini”, tegas Alfian.
BACA JUGA: Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Adu Mulut Saat Rapat Pleno Tingkat Kabupaten Flotim
Alfian juga mengusulkan, jika Asprov tidak berkenan, maka dirinya akan mengajak pemerhati sepak bola seluruh NTT, melakukan sebuah kesepakatan hitam di atas putih atau MoU terkait ‘Jika ada klub sepak bola asal kabupaten di NTT yang keterwakilannya hingga tingkat nasional dan berlaga atas nama NTT, seluruh pemda di NTT wajib menyetorkan uang pembinaan kepada klub tersebut.
Lanjutnya, anggap sebuah arisan dan mendongkrak mental para punggawa sepak bola setiap wilayah NTT. Contohnya ini Tim Persebata Lembata mewakili NTT di ajang Soeratin Cup di Yogyakarta, seluruh pemda kabupaten NTT patungan dengan budget yang telah di sepakati. Nanti ada klub dari kabupaten lain lagi yang lolos, maka begitu juga sebaliknya.
“Saya paham rana ini bukan sepak bola antar kabupaten, hanya klub yang lolos itu merupakan management sepak bola asal daerah tersebut dan mewakili satu provinsi, masa pemerintah, Koni, Asprov dan masyarakat tutup mata? Ayo, bagaimana dengan cara kita untuk majukan sepak bola di wilayah kita masing masing dan NTT yang kita cintai dan banggakan ini’, ujarnya penuh harap.
BACA JUGA: Presiden Prabowo Subianto Umumkan Kenaikan Gaji Guru di Puncak Hari Guru Nasional 2024
Dirinya juga mengajak masyarakat Lembata, untuk dukung putra terbaik tanah ini, sebab Tim Persebata yang mewakili NTT dalm ajang piala Soeratin Cup U 15 yang di selenggarakan di Yogyakarta jangan biarkan mereka sendiri.
“Saya butuh uluran tangan bapak, mama, kakak, adik bersaudara dan para donatur budiman, mari sisikan sedikit dari kekurangan kita demi prestasi dan pengembangan mental anak-anak Lembata yang kita banggakan serta cintai. Kedepan kalah tidak jadi soal, tapi mental mereka sudah di uji melawan perwakilan klub provinsi lainnya”, ajaknya lagi.
Baginya ini PERDANA sebuah prestasi di bawah kepemimpinan ASKAB yang di nahkodai oleh Ketua, Gucek Making dan Wakil Ketua, Syukur Wulakada serta jajaran pengurus Askab, selama Kabupaten Lembata berdiri sejak otonomi pada tahun 1999.
Ini juga spirit Taan tou yang harus dirawat dan dijaga demi keberlangsungan bersama atas satu marwah Lembata yang kita cinta dan dirinya sudah diskusikan dengan ketua Askab dan minta rekeningan Asosiasi, agar jika ada kepedulian, bisa langsung ditransfer.
“Saya tau, siapa para pengusaha Lembata yang sebelumnya sudah membantu dan saya tidak perlu sebutkan namanya. Saya mengucapkan limpah terima kasih banyak dan saya berharap semoga Tuhan memberikan balasan rezeki setimpal atas niat baik tersebut. Jangan biarkan Persebata dan NTT sendiri”, tutup Alfian Ali Poetra Rayabelen.***