BeritaDaerahSeni Budaya

Dalam Symphony Natal Universitas Flores 2025, Uskup Tekankan Makna Simfoni dan Harmoni Hidup

14
×

Dalam Symphony Natal Universitas Flores 2025, Uskup Tekankan Makna Simfoni dan Harmoni Hidup

Sebarkan artikel ini
Dalam Symphony Natal Universitas Flores 2025, Uskup Tekankan Makna Simfoni dan Harmoni Hidup. Foto: Harianwarga/Istimewa.
Dalam Symphony Natal Universitas Flores 2025, Uskup Tekankan Makna Simfoni dan Harmoni Hidup. Foto: Harianwarga/Istimewa.

ENDE – Uskup Keuskupan Agung Ende menegaskan pentingnya harmoni hidup dan keserasian sebagai pesan utama Natal dalam sambutannya pada kegiatan Symphony Natal Universitas Flores yang berlangsung pada 20–21 Desember 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh keluarga besar Universitas Flores sebagai bagian dari perayaan Natal 2025 dan diisi dengan festival serta konser paduan suara.

Dalam sambutannya, Uskup menyampaikan apresiasi dan profisiat kepada Ketua Yayasan Universitas Flores beserta seluruh pengurus, Rektor dan sivitas akademika, mahasiswa-mahasiswi, serta para undangan yang telah menyukseskan kegiatan tersebut.

Ia menyebut Symphony Natal ini sebagai penyelenggaraan yang kedua dan berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Uskup menjelaskan bahwa kehadirannya pada malam penutupan didorong oleh tiga alasan utama.

Pertama, Natal selalu memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan musik. Kelahiran Yesus di Betlehem, yang sederhana, dimaklumkan melalui pujian dan nyanyian para malaikat. Oleh karena itu, perayaan Natal tidak terlepas dari musik, paduan suara, dan konser.

BACA JUGA: DPRD Sulsel Bongkar Kejanggalan Sewa Lahan Pemkab Lutim ke PT IHIP

Alasan kedua, menurut Uskup, di banyak negara Eropa dan Amerika, tradisi konser Advent dan konser Natal telah menjadi bagian penting dalam mempersiapkan diri menyambut Natal.

Ia mengungkapkan kerinduannya agar tradisi serupa juga berkembang di Ende. Penyelenggaraan Symphony Natal oleh Universitas Flores.

Menurutnya, menjadi jawaban atas kerinduan tersebut sekaligus sarana rohani untuk memasuki irama kegembiraan Natal yang memuncak pada perayaan malam Natal, 24 Desember.

Alasan ketiga, Uskup menyoroti identitas Universitas Flores sebagai kampus kaum muda dan mediator kebudayaan.

BACA JUGA: Pemkab Lembata Terima Sertifikat Hak Pakai Sekolah Rakyat

Ia menegaskan bahwa peran kampus sebagai mediator kebudayaan sangat penting, karena melalui kebudayaan termasuk seni dan musik-iman akan Allah yang menjelma menjadi manusia semakin dihayati secara mendalam. Perayaan Natal, katanya, adalah perayaan Allah yang masuk ke dalam dunia dan kebudayaan manusia.

Dalam refleksinya, Uskup menekankan makna kata simfoni yang berarti keserasian dan keharmonisan.

Uskup Budi juga mengajak seluruh sivitas akademika Universitas Flores, khususnya mahasiswa-mahasiswi, untuk membangun keserasian antara apa yang dikatakan dan dihidupi, antara janji dan tindakan, serta antara identitas diri dan perilaku sehari-hari. Keserasian pribadi ini, lanjutnya, akan membentuk simfoni besar dalam keluarga besar Universitas Flores, masyarakat, dan Gereja.

Uskup berharap Symphony Natal Universitas Flores dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya diperuntukkan bagi lingkungan kampus, tetapi juga terbuka bagi masyarakat Ende dan umat di wilayah Nusa Tenggara sebagai bagian dari persiapan menyambut Natal.

BACA JUGA: Wakil Bupati Lembata Dampingi Kapolres Saat Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Turangga 2025

Menutup sambutannya, Uskup berdoa agar Universitas Flores semakin menjadi satu simfoni dari beragam suara – satu dalam tekad, satu dalam langkah, dan satu dalam impian. Ia juga mendorong para mahasiswa untuk mempersiapkan diri menjadi bagian penting dari Gereja dan masyarakat, berjalan bersama dalam irama yang sama.

Sambutan tersebut ditutup dengan ucapan selamat merayakan Natal dan berkat bagi seluruh hadirin.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *