LEMBATA – Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq, secara resmi membuka Rapat Evaluasi Pelaksanaan Program Prioritas Daerah Tahun 2025 dan Rencana Kerja Tahun 2026 dalam bingkai Nelayan–Tani–Ternak (NTT). Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (17/12/2025), bertempat di Aula Gereja Paroki Lamahora, Lewoleba.
Rapat evaluasi strategis ini dihadiri oleh seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Petugas Kesehatan Hewan dan Peternakan, Operator Traktor, serta Pelapor Luas Tambah Tanam (LTT) se-Kabupaten Lembata. Hadir pula Muktar Hada selaku Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata.
Dalam laporannya, Muktar Hada menyampaikan bahwa saat ini Kabupaten Lembata didukung oleh 106 Penyuluh Pertanian Lapangan yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten, 11 Petugas POPT, 21 Petugas Kesehatan Hewan dan Peternakan, 12 Operator Traktor, serta 2 tenaga Pelapor LTT. Seluruh tenaga teknis tersebut menjadi ujung tombak dalam mendukung pembangunan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di daerah.
Ia menjelaskan bahwa skenario pembangunan Kabupaten Lembata Tahun 2025–2029 menitikberatkan pada pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan mengandalkan keunggulan kompetitif dan komparatif daerah. Sektor pertanian dan perikanan ditetapkan sebagai leading sector untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas masyarakat.
Pembangunan daerah diarahkan pada keterpaduan sektor primer, sekunder, dan tersier yang saling menguatkan. Pertumbuhan sektor primer mendorong sektor sekunder, dan bersama-sama menopang sektor tersier, demikian pula sebaliknya.
Grand design pembangunan berkelanjutan Tahun 2025–2029 meliputi pengelolaan potensi daerah secara terintegrasi dari hulu hingga hilir berbasis industri, menjamin kepastian pasar, serta melibatkan pelaku utama masyarakat nelayan, petani, dan peternak, pemerintah, pelaku usaha, dan pasar, termasuk kerja sama dengan lembaga keuangan dalam penyediaan modal usaha.
Dalam sambutannya, Bupati Lembata menegaskan bahwa rapat evaluasi ini memiliki makna yang sangat strategis. Evaluasi bukan hanya melihat capaian angka dan laporan, tetapi menjadi momentum untuk mengukur kinerja, mengidentifikasi tantangan, serta merumuskan langkah-langkah perbaikan dan inovasi ke depan.
Bupati menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran OPD teknis, penyuluh, dan tenaga lapangan atas kerja keras dan dedikasi dalam menyukseskan Program Prioritas Nelayan–Tani–Ternak selama Tahun Anggaran 2025. Berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan menjadi fondasi kuat dalam menyusun perencanaan Tahun 2026 agar lebih tepat sasaran, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
BACA JUGA: Pemkab Lembata dan Pengadilan Agama Lewoleba Teken Tiga Nota Kesepakatan Pelayanan Masyarakat
Ia meminta agar perencanaan tahun 2026 dilakukan secara matang, efektif, dan efisien, berbasis pada kebutuhan riil masyarakat. Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendampingan dan penyuluhan yang intensif harus terus dilakukan, mengingat seluruh penyuluh dan tenaga teknis lapangan memiliki peran strategis sebagai ujung tombak perubahan.
Bupati juga menekankan pentingnya penguatan hilirisasi dan akses pasar. Peningkatan produksi harus diiringi dengan jaminan nilai tambah, daya saing, dan kepastian pasar yang menguntungkan bagi masyarakat. Untuk itu, sinergi lintas sektor, kekompakan, dan kerja tim perlu terus diperkuat.
Menutup sambutannya, Bupati Lembata menitipkan pesan kepada para Penyuluh Pertanian Lapangan yang ke depan akan berpindah secara administrasi ke pemerintah pusat agar tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan tidak melupakan Lewotanah.
Rapat evaluasi ini diharapkan menghasilkan evaluasi yang objektif, rekomendasi yang konstruktif, serta rencana kerja Tahun 2026 yang realistis, terukur, dan selaras dengan prioritas pembangunan Kabupaten Lembata menuju Lembata Maju, Lestari, dan Berdaya Saing.***















