JAKARTA, HARIANWARGA.ID – Konflik berdarah di Adonara antara Desa Bugalima dan Ile Pati yang diduga dipicu karena sengketa tanah hingga mengakibatkan 2 korban jiwa dan puluhan rumah terbakar menjadi perhatian publik dan banyak sorotan dari berbagai kalangan.
Perhatian dan harapan kini datang dari salah satu pengacara Putra Flobamorata yang ada di Jakarta menghimbau kepada semua saudara-saudara yang berada di Bumi Reinha Rosari, khususnya yang berada di Pulau Adonara untuk segera mengakhiri pertikaian, permusuhan konflik yang terjadi sedang terjadi.
“Saya Erles Rareral, dari lubuk hati yang paling dalam memohon agar saudara-saudaraku segera mengakhiri konflik tersebut. Dan bagi Pejabat Bupati Flores Timur dan para Muspida, segera menyelesaikan konflik tersebut, rangkullah kedua bela pihak, peluklah mereka dengan kasih”, ungkap Pengacara Jakarta, Putra Flobamorata tersebut.
Selain itu, “Ajaklah mereka berdialog dari lubuk hati yang paling dalam, mencari tahu penyebab akar permasalahan yang terjadi, padamkan jentik-jentik perpecahan, benih-benih permusuhan, sekat-sekat perbedaan”, lanjutnya.
Pengacara Jakarta asal NTT tersebut juga berharap agar Bapak Uskup Larantuka bersama para Rohaniwan semuanya yang ada di Pulau Adonara agar merangkul mereka dengan penuh kasih.
“Marilah kita redakan permasalahan tersebut, memperbaiki kembali, bangun kembali Adonara, bangun kembali keluarga besar lewotanah yang tercinta. Akhir kata saudara-saudaraku, saya mengucapkan dan bergandengan tangan kembali bersama dolo-dolo”, tutup Pengacara Kondang Erles Rareral.
Diketahui, pada Rabu, 23 Oktober kemarin, Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto bersama rombongan telah tiba di Adonara untuk meninjau langsung lokasi kejadian dan bertemu dengan para korban dengan harapan akar permasalahan dari konflik tersebut segera ditemukan dan diselesaikan.
Dari kejadian tersebut terdata korban yang meninggal bertambah menjadi 2 orang dan sebanyak 49 rumah terbakar.
Sementara saat ini, pihak kepolisian telah menetapkan 16 tersangka yang diantara 2 kepala desa yang diduga provokator penyerahan ke Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, selanjutnya 5 orang ditetapkan sebagai DPO. ***
Respon (1)