BeritaBisnisDaerahEkonomiKesehatanNasionalPariwisataPendidikanPolitik

Pembangunan Ruas Jalan Bolibean- Dua Wutun Dimulai, Yos Beda Hayon Ajak Warga Awasi Proyek

399
×

Pembangunan Ruas Jalan Bolibean- Dua Wutun Dimulai, Yos Beda Hayon Ajak Warga Awasi Proyek

Sebarkan artikel ini

"Selain menopang sektor pertanian, ruas jalan yang menghubungkan Desa Bolibean dan Dua Wutun ini juga menjadi akses penting bagi masyarakat desa sekitarnya untuk menjangkau layanan kesehatan di Puskesmas Loang," ujar Yos Beda Hayon.

LEMBATA – Penantian panjang masyarakat pengguna jalan Trans Nagawutung akhirnya terjawab. Ruas jalan yang menghubungkan Desa Bolibean (Belame) dengan Desa Dua Wutun (Loang) kini mulai dikerjakan oleh kontraktor CV. Virlon Varlen dengan pagu anggaran sebesar Rp299.800.000 (dua ratus sembilan puluh sembilan juta delapan ratus ribu rupiah).

Masyarakat menyambut baik proyek tersebut setelah sekian lama menunggu perhatian serius dari pemerintah daerah, hingga akhirnya dapat terwujud pada tahun 2025.

Respons Anggota DPRD Dapil IV

Anggota DPRD Kabupaten Lembata dari Daerah Pemilihan IV Lembata, Yos Beda Hayon, menegaskan bahwa pembangunan jalan ini merupakan aspirasi yang ia serap langsung dari masyarakat. Menurut politisi Fraksi Demokrat tersebut, ruas jalan Loang–Belame bukan hanya akses antar desa, tetapi juga mendukung pengembangan usaha tani produktif masyarakat Nagawutung.

“Walaupun sempat terjadi pengurangan pagu anggaran, saya tetap mengapresiasi langkah pemerintah yang akhirnya menindaklanjuti usulan masyarakat ini,” kata Yos saat dihubungi Harian Warga, Kamis (2/10/2025).

 

Masyarakat Diminta Awasi Proyek: Yos menilai, pembangunan jalan sepanjang 7 kilometer itu sangat vital bagi warga. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk mengawasi jalannya proyek agar dikerjakan sesuai perencanaan dan standar kualitas yang baik.

“Masyarakat sudah lama menunggu perbaikan jalan ini. Karena itu saya minta warga Bolibean–Dua Wutun untuk mengawal langsung proyek ini. Setelah jalan selesai, kita akan lanjutkan dengan program pertanian,” tegasnya.

 

Aspirasi dan Usulan Lanjutan:

Lebih lanjut, Yos menyampaikan bahwa pembangunan ruas jalan tersebut lahir dari aspirasi masyarakat yang ia perjuangkan melalui Badan Anggaran DPRD hingga ditetapkan pada tahun 2025.

Ia menambahkan, ruas jalan Desa Penikenek–Atawuwur akan kembali ia usulkan pada tahun 2026. Menurutnya, jalur tersebut sangat vital karena menjadi akses masyarakat menuju kebun, destinasi wisata, serta jalur utama pelayanan kesehatan menuju Puskesmas di Desa Dua Wutun.

“Semoga seluruh ruas jalan antar desa bisa diagendakan pemerintah daerah. Wilayah selatan dikenal dengan komoditas pertanian yang baik. Infrastruktur jalan yang memadai tentu akan sangat membantu perekonomian masyarakat,” ujar Yos.

 

Akses Kesehatan, Ekonomi, dan Wisata:

Yos menekankan bahwa pembangunan jalan tidak hanya berdampak pada kelancaran ekonomi, tetapi juga pada akses kesehatan masyarakat. Jalan Penikenek–Atawuwur, misalnya, sangat penting untuk mempercepat rujukan pasien dari enam desa pedalaman: Belabaja, Labalimut, Liwulagang, Lamalewar, Bolibean, dan sekitarnya. Dengan perbaikan infrastruktur, ibu hamil dan warga yang membutuhkan pelayanan medis mendesak akan lebih mudah menjangkau Puskesmas di ibu kota Kecamatan Nagawutung, Desa Dua Wutun.

Selain itu, ruas jalan Bolibean–Dua Wutun juga akan menjadi jalur alternatif bagi masyarakat Kecamatan Wulandoni, sekaligus memperlancar akses menuju Bukit Doa Watomiten, salah satu destinasi religi di Lembata.

“Dengan membaiknya infrastruktur, akses kesehatan, ekonomi, pertanian, hingga pariwisata akan semakin terbuka. Saya berharap usaha tani produktif di kedua desai ini juga semakin berkembang,” pungkas Hayon.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *