BeritaPolitik

Kunker ke Gorontalo, Kepala BSKDN: Ubah Mindset Inovasi Banyak Biaya

96
×

Kunker ke Gorontalo, Kepala BSKDN: Ubah Mindset Inovasi Banyak Biaya

Sebarkan artikel ini

Tidak hanya itu, dia mencontohkan, salah satu inovasi yang diterapkan oleh sebuah rumah sakit yang dapat menghemat biaya pengelolaan limbah medis.

Kunker ke Gorontalo, Kepala BSKDN: Ubah Mindset Inovasi Banyak Biaya. (Harianwarga.id)
Kunker ke Gorontalo, Kepala BSKDN: Ubah Mindset Inovasi Banyak Biaya. (Harianwarga.id)

GORONTALO, HARIANWARGA.ID – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Gorontalo, Senin (09/10/2023).

Dalam kunjungannya tersebut, Yusharto mengimbau seluruh pemerintah daerah (Pemda) termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo untuk mengubah mindset bahwa inovasi identik membutuhkan banyak biaya.

Dengan inovasi, kata dia, daerah justru dapat melakukan penghematan-penghematan di berbagai bidang. Misalnya inovasi yang dapat mempersingkat dan mempercepat proses administrasi, sehingga anggaran yang dikeluarkan jadi lebih sedikit.

BACA JUGA: Tunggal Putra Paceklik Gelar All England 25 Tahun, Ini Saran Untuk Jonatan dkk

Tidak hanya itu, dia mencontohkan, salah satu inovasi yang diterapkan oleh sebuah rumah sakit yang dapat menghemat biaya pengelolaan limbah medis.

“Sebenarnya dengan inovasi akan terjadi penghematan-penghematan karena inovasi akan meningkatkan efisiensi contoh adalalah pengelolaan limbah medis di rumah sakit daerah Bukittinggi (Provinsi Sumatera Barat),” ungkap Yusharto.

Lebih lanjut, Yusharto mengungkapkan berbagai daerah baik yang terletak di wilayah perbatasan maupun pusat kota telah membuktikan keberhasilan inovasi yang tidak mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

BACA JUGA: Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia

Hal ini seperti yang dilakukan Pemerintah DKI Jakarta yakni membangun integrasi modal antar Kereta Rel Listrik (KRL), Moda Raya Terpadu (MRT), dan Trans Jakarta. Tidak hanya Pemda DKI Jakarta, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas juga membangun jembatan tidak menggunakan APBD.

“Kenapa ini saya jadikan contoh karena ekstrem Sambas yang wilayah perbatasan di Kalimantan Barat dan Jakarta yang di pusat kota sekali pun melakukan hal yang sama, berarti ini bisa menjadi pakem bagi daerah yang lain bahwa ini (inovasi) bisa dilaksanakan” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Yusharto mengungkapkan berdasarkan hasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2023, Gorontalo termasuk dalam kategori daerah inovatif dengan skor 44,63. Meski belum masuk dalam kategori daerah terinovatif, namun hal tersebut perlu terus diapresiasi agar iklim inovasi di Gorontalo dapat semakin baik.

BACA JUGA: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Sabet Gelar Juara Dunia Kedua

Dia menambahkan, jika dilihat dari potensi peternakan sapi yang dimiliki, Yusharto optimis Gorontalo dapat  memajukan daerahnya menjadi pusat peternakan sapi terbaik. Hal itu dapat diwujudkan melalui  penerapan inovasi.

“Berbagai upaya (inovasi) seperti peningkatan nilai produk peternakan sapi misalnya ke depan dapat menjadikan Gorontalo sebagai pusatnya. Kualitas produk yang baik dapat menumbuhkan kepercayaan banyak pihak untuk mengambil produk peternakan dari Gorontalo, melalui ini dapat membuka lapangan pekerjaan di kabupaten maupun kota di Gorontalo,” pungkasnya. (TIM)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250