KUPANG – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT), Rabu (12/11/2025) resmi menetapkan jajaran direksi dan komisaris baru.
Di bawah kepemimpinan Direktur Utama Charlie Paulus, formasi baru ini dibebani ekspektasi tinggi untuk melakukan transformasi fundamental.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) secara tegas memandatkan penguatan tata kelola (GCG) dan percepatan modernisasi bank. Namun, di sisi lain, suara pemegang saham dari daerah menuntut bukti kinerja nyata, khususnya dalam penyaluran kredit produktif ke sektor riil.
RUPS LB yang digelar di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, ini dihadiri lengkap oleh para bupati/wali kota se-NTT sebagai pemegang saham.
BACA JUGA: Peringati HGN ke-80, Bupati Lembata Buka Turnamen Igornas Cup I
Jika Gubernur Melki Laka Lena berfokus pada mandat tata kelola dan transisi kepemimpinan yang cepat, suara berbeda datang dari pemegang saham daerah.
Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, memberikan catatan tajam dan harapan bersyarat kepada jajaran pengurus baru.
Bupati Kanis menegaskan bahwa pergantian personel di jajaran puncak Bank NTT jangan hanya menjadi ‘seremoni’ rutin tanpa dampak signifikan bagi perekonomian di daerah.
“Kami (Pemda Lembata) menaruh harapan besar pada profesionalisme jajaran baru ini. Namun, kami tidak ingin ini menjadi ‘seremoni’ ganti orang saja. Bank NTT harus real berubah,” ujar Bupati Kanisius saat dimintai tanggapannya usai RUPS LB.
BACA JUGA: Program NTT Dongkrak Ekonomi Lokal, PAD Pertama dari Cold Storage Ayam Beku
Ia secara spesifik menyoroti kinerja penyaluran kredit yang dinilai masih perlu dioptimalkan untuk menyentuh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah seperti Lembata.
”Kami akan tagih kinerjanya di RUPS berikutnya. Tata kelola harus benar-benar ditegakkan, dan yang terpenting, penyaluran kredit produktif untuk UMKM di daerah harus jadi prioritas, bukan sekadar ‘lip service’. Bank ini milik rakyat NTT, maka harus paling depan mensejahterakan rakyat di daerah,” tegasnya.
Di sisi lain, Gubernur Melki Laka Lena dalam keterangannya menjelaskan bahwa tiga agenda utama RUPS LB, yakni penetapan pengurus, rencana bisnis, dan catatan strategis, telah tuntas dibahas.
”Seluruh tahapan (penetapan pengurus) telah dijalankan sesuai mekanisme resmi dan proses di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rapat berlangsung produktif, kami menyambut baik berbagai catatan dan harapan dari para pemegang saham,” ujar Gubernur Melki.
BACA JUGA: Pemkab Lembata Dan BPJS Ketenagakerjaan gelar Rapat Monitoring Perkuat Sinergi Perlindungan Pekerja
Gubernur Melki memastikan transisi kepemimpinan berjalan tanpa jeda. Ia berkomitmen untuk segera menerbitkan Surat Keputusan (SK) Gubernur agar pelantikan dapat segera dilaksanakan.
“Seluruh tahapan (penetapan pengurus) telah dijalankan sesuai mekanisme resmi dan proses di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rapat berlangsung produktif, kami menyambut baik berbagai catatan dan harapan dari para pemegang saham,” ujar Gubernur Melki.
Gubernur Melki memastikan transisi kepemimpinan berjalan tanpa jeda. Ia berkomitmen untuk segera menerbitkan Surat Keputusan (SK) Gubernur agar pelantikan dapat segera dilaksanakan.
“Saya akan mengeluarkan SK Gubernur untuk pengangkatan Direksi dan Komisaris, setelahnya langsung dilantik sehingga tidak terjadi kekosongan yang lama,” tegasnya.
BACA JUGA: PT ASDP Umumkan Jadwal Terbaru KMP Ile Labalekan: Aksesibilitas NTT Ditingkatkan!
Berikut adalah komposisi Direksi dan Komisaris Bank NTT yang telah disahkan dalam RUPS LB dan akan segera dilantik: Jajaran Direksi: Direktur Utama, Charlie Paulus, Direktur Umum dan SDM, Rahmat Saleh, Direktur Kredit, Alo Geong,
Direktur Dana dan Treasury, Heru Helbianto. Sementara Direktur Kepatuhan, Kris Adoe, menjabat sementara menunggu persetujuan OJK atas nama usulan baru, Ibu Revi. Adapun Jajaran Komisaris: Komisaris Utama, dijabat oleh Donny Heatubun.
Selai itu, RUPS LB juga menyepakati untuk mengusulkan nama Landu Praing sebagai Direktur Dana dan IT kepada OJK, sebagai bagian dari strategi penguatan teknologi dan digitalisasi bank.
Penetapan ini menandai babak baru bagi Bank NTT, yang kini dituntut untuk menyeimbangkan antara tuntutan profesionalisme, modernisasi, dan fungsi fundamentalnya sebagai penopang ekonomi rakyat di seluruh pelosok NTT.***
Sumber: (Prokompim Lembata/Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT














