FLORES TIMUR, HARIANWARGA.ID – Kurang lebih belasan pemuda asal Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur diduga setubuhi gadis yang berasal dari Kecamatan Titehena secara paksa.
Gadis yang diketahui berinisial DS yang masih di bawah umur tersebut digilir selama 2 malam sejak Senin, 24 Juni hingga Rabu pagi.
Korban DS saat ditemui media ini, Jumad, 28 Juni 2024 terlihat dalam kondisi trauma, sedangkan ayahnya KS yang mendampingi DS juga terlihat sangat terpukul akan kejadian yang menimpa putrinya yang masih di bawah umur.
Dikatakan KS, saat ini dirinya sudah melayangkan laporan ke Polres Flores Timur atas kejadian yang menimpa anaknya tersebut.
“Iya, kemarin Kamis saya sudah buat laporan ke Polres, selanjutnya anak saya langsung diantar untuk melakukan visum di RSUD Hendrikus Fernandez Larantuka di hari yang sama”, jawab KS saat dikonfirmasi terkait kejadian yang menimpa anaknya.
Selanjutnya KS berharap pihak kepolisian bisa secepatnya menahan dan memproses para pelaku yang secara bejat menodai anaknya yang masih di bawah umur.
“Saya sebagai ayahnya berharap dengan adanya laporan tersebut pihak kepolisian bisa menangkap dan memproses hukum bagi para pelaku karena anak saya masih kecil dan baru berusia 16 tahun tapi masa depannya sudah hancur”, ucapnya dengan nada penuh kebencian.
Selain itu, KS berharap para pihak dari pelaku tidak ada yang menginjakan kaki di rumahnya selagi proses hukum belum selesai ditetap.
“Pihak keluarga pelaku jangan berani menginjakan kaki di rumah saya, kalau pun datang, saya berharap semua pelaku sendiri yang hadir, tetapi terkait hasilnya seperti apa saya tidak menjamin”,
Lanjutnya, “Saya berharap penuh kepada APH juga kepada para pihak yang peduli terhadap kasus yang menimpa anak saya sehingga bersama mengawal hingga para pelaku diproses setimpal dengan perbuatan mereka”, ujar KS.
Sedangkan korban DS saat dikonfirmasi mengatakan bahwa selama digilir secara paksa dirinya juga dipaksa mengkonsumsi miras kurang lebih 4 gelas serta dipukul dan dipaksa melayani napsu bejat belasan pemuda secara bergilir di beberapa tempat sejak Senin hingga Rabu pagi.
“Saya dipaksa minum arak (miras lokal berkadar tinggi) sekitar 4 gelas, juga dipukul hingga pusing. Saya dipaksa memenuhi keinginan mereka dibeberapa tempat, di rumah, di gubuk kebun dan terakhir di ruangan SDK”, ucap DS.
DS juga mengatakan bahwa beberapa kali dirinya sempat kabur namun kembali diperalat dengan dalil ojek mengantarnya kembali hingga ditarik secara paksa.
“Saya bisa lolos pada Rabu pagi, disaat saya lari dan menunggu tumpangan dipinggir jalan, saya bertemu dengan pasangan suami istri dan mereka menanyai saya, kemudian saya ceritakan semuanya dan akhirnya saya di antar ke Polsek Boru sebelum saya dijemput bapak”, jelas DS.
Sementara informasi yang dihimpun, saat ini beberapa pelaku sudah berhasil diamankan di Polsek Wulanggitang. ***
Respon (2)