LEMBATA – Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, SP., menghadiri acara silaturahmi dan ramah tamah bersama jajaran Direksi (Board of Director/BOD) PT Tigate Trees Indonesia (TTI) yang dipimpin oleh Mr. Israh Ead, bertempat di Sunset Point, Komplek Manajemen PT TTI, Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Kamis (16/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kanis didampingi oleh Ketua DPRD Kabupaten Lembata, Syafrudin Sira, Plt. Kepala Dinas Pertanian, Muktar Hada, Kabag Orta, serta sejumlah pejabat pemerintah daerah lainnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kunjungan tahunan Direksi PT Tigate Trees Indonesia dari Hongkong ke Indonesia, dalam rangka peninjauan dan monitoring investasi di bidang perkebunan jambu mete di Kabupaten Flores Timur yang telah berjalan sejak tahun 2018.
Acara dikemas dalam suasana hangat dan penuh keakraban, menjadi ruang pertemuan antara pemerintah daerah dan pihak perusahaan untuk memperkuat hubungan kerja sama.
Perkenalkan Potensi Investasi Lembata
Dalam kesempatan itu, Pemerintah Kabupaten Lembata memanfaatkan momentum pertemuan tersebut untuk memperkenalkan berbagai potensi unggulan daerah, khususnya di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan pariwisata.
Bupati P. Kanisius Tuaq menegaskan bahwa Lembata terbuka untuk kerja sama investasi yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Lembata memiliki banyak peluang yang siap dikembangkan. Melalui kerja sama dengan PT Tigate, kami berharap tercipta sinergi nyata dalam meningkatkan ekonomi daerah,” ujar Bupati Kanisius.
PT Tigate Tampilkan Teknologi Pertanian Modern
Pihak PT Tigate Trees Indonesia memperkenalkan sejumlah teknologi modern yang telah mereka terapkan di lapangan, di antaranya penyemprotan hama menggunakan drone dan berbagai praktik terbaik (best practice) dalam pengelolaan komoditas unggulan seperti jambu mete (mente) dan produk pertanian lainnya.
BACA JUGA: PSSI Resmi Akhiri Kerja Sama dengan Patrick Kluivert
General Manager PT TTI, David Novianto, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerja sama yang telah terjalin dengan Pemerintah Kabupaten Lembata.
Ia menegaskan komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui investasi berkelanjutan di sektor perkebunan.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan daerah melalui praktik usaha yang berkelanjutan dan melibatkan masyarakat lokal,” ujar David Novianto.
Apresiasi dan Komitmen Bersama
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi coffee break sambil menikmati keindahan matahari terbenam di Sunset Point, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat antara pihak perusahaan dan pemerintah daerah.
BACA JUGA: Sosok Kapus Loang Tegas Sebagai Pimpinan, Dipotong oleh Stafnya Sendiri
Bupati Kanisius menilai bahwa pengelolaan yang dilakukan PT Tigate Trees Indonesia memiliki sistem yang baik dan berbasis pada kepercayaan terhadap sumber daya lokal, mulai dari bahan baku hingga tenaga kerja.
“Kami bisa belajar banyak dari cara kerja yang terencana dan berbasis SOP yang kuat. Ini bisa menjadi contoh bagi pengembangan sektor perkebunan di Lembata,” ungkap Bupati Kanisius.
Selain berdiskusi dengan jajaran direksi dan manajemen, rombongan Pemerintah Kabupaten Lembata juga meninjau langsung area produksi dan pengolahan, serta berdialog dengan para pekerja di lapangan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk terus membuka ruang kerja sama yang saling menguntungkan, terutama dalam peningkatan kapasitas SDM lokal dan pengembangan model kemitraan antara perusahaan dan masyarakat.
BACA JUGA: Soroti Pemberhentian Kapus Loang, Praktisi Hukum, Politisi, dan Masyarakat Angkat Bicara
“Lembata memiliki banyak peluang yang siap dikembangkan. Kami terbuka terhadap kerja sama investasi yang berdampak langsung pada masyarakat, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” tambah Bupati Kanisius.
Rencana Kolaborasi Lanjutan
Pihak PT Tigate Trees Indonesia menyambut positif komitmen Pemerintah Kabupaten Lembata dan berencana melakukan kunjungan lanjutan ke Kabupaten Lembata untuk meninjau potensi lahan serta memetakan sektor-sektor yang dapat dikembangkan bersama.
Dalam pembahasan tersebut juga muncul gagasan untuk melakukan kolaborasi dalam pengolahan hasil pertanian serta pembukaan lahan produktif baru, sebagai bagian dari upaya mewujudkan investasi berkelanjutan di wilayah Nusa Tenggara Timur.***
Sumber: (Prokompimkablembata)
