ADONARA, HARIANWARGA.ID – Festival Perempuan Pesisir, digelar oleh Komunitas emak-emak di Lamahala. Acara Festival Kultural yang bernuansa dress code merah yang dikenakan emak-emak, menjadi ajang pesta rakyat sekaligus lokomotif pemberdayaan kaum perempuan pesisir di ruang publik.
Festival Perempuan Pesisir berlangsung meriah dan penuh kegembiraan sejak 15 sampai 20 November 2024. Agenda ini mendapat dukungan penuh dari Ansy-Jane, pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.
Dalam wawancara via telepon, Ansy Lema menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif kaum emak-emak dalam barisan perempuan pesisir ini, Selasa (19/11/2024).
“Saya tersentuh, hormat diberi. Di tengah konstruksi budaya patrilinear, perempuan pesisir telah menunjukkan kepada bangsa ini bahwa kaum perempuan juga bisa berkiprah pada wilayah non-domestik. Ini sebuah kekuatan kultural yang tak boleh ditampik. Meski diwadahi, diberi tempat,” terang Ansy Lema, pecinta sayur bunga pepaya.
Dalam kesempatan berbeda, terhubung via telepon Jane Natalia Suryanto menyampaikan penghormatannya terhadap Komunitas Peremuan Pesisir yang telah berinisiatif untuk menyelenggarakan sebuah momentum kreatif ini.
“Saya percaya, hanya perempuan yang mengerti kaum perempuan. Kami kaum perempuan adalah Madrasah pertama, sekolah pertama bagi setiap anak generasi bangsa. Warisan genetika kecerdasan manusia diturunkan dari jalur darah Ibu, bukan Ayah, bukan laki-laki. Jadi kalau mau sebuah bangsa maju, cerdaskan kaum perempuannya. Seorang Mama yang cerdas, pasti punya anak yang cerdas. Itu hukum geneologis,” terang Jane Natalia Suryanto.
BACA JUGA: Proses Relokasi Korban Erupsi Lewotobi Laki-Laki, Gibran: Jangan Dipersulit
Festival Pemberdayaan, Edukasi dan Ruang Riang, Nur Usman selaku koordinator lapangan Festival menjelaskan bahwa acara ini bukan semata perjumpaan untuk ruang riang, tapi sekaligus momentum pemberdayaan dan edukasi.
“Kami bikin pelatihan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis UMKM. Kami himpun emak-emak dari berbagai latar belakang usaha, terutama pembakul ikan dan jagung titi. Dukungan dari Ansy-Jane sangat membantu kelancaran acara ini,” ungkap Nur Usman.
Lima Zona 500 Peserta Festival ini di gelar di lima lokasi, yakni Pelataran Singgahdulu, Pelataran Atamua, Pelataran Gorang Baqa Pito, Pelataran Brandos, Pelataran Bukit Berbunga, dengan total peserta sekitar 500 orang. Semua peserta terdiri dari kaum perempuan. Tampak pada wajah emak-emak senyum tulus kegembiraan dan suka cita dalam meramaikan suasana festival pada setiap zona.
Bimbo, salah satu peserta, mengungkapkan kegembiraannya mengikuti acara ini.
“Kami sangat gembira. Di tengah kesibukan kami di dapur, acara seperti ini memberikan hiburan sekaligus memperkaya wawasan. Selain membawa pulang reward yang membantu kebutuhan emak-emak, kami juga mendapatkan pengetahuan dan kebersamaan yang penuh arti,” ungkapnya penuh semangat.
Ansy-Jane berkomitmen untuk terus menyuarakan aspirasi perempuan dan mendukung pemberdayaan mereka. Festival Perempuan Pesisir menjadi aksi kongkrit bahwa perempuan adalah katalisator perubahan yang tidak hanya potensial tetapi juga mampu berdiri di garda depan serta membawa dampak signifikan bagi kaumnya.***
Respon (1)