BeritaDaerahNasionalPendidikanPerempuan & AnakPolitikSeni Budaya

Siswi SDN Lite Bikin Kagum Bupati dan Wakil Bupati di HUT Otonomi Kabupaten Lembata

102
×

Siswi SDN Lite Bikin Kagum Bupati dan Wakil Bupati di HUT Otonomi Kabupaten Lembata

Sebarkan artikel ini

Margaretha tampil memukau membawakan cerita rakyat dari Desa Baolangu, Margaretha tampil luar biasa pada momentum HUT OTDA Kabupaten Lembata

LEMBATA – Margaretha Stefania Bengang, siswi kelas IV SD Negeri Lite, berhasil mencuri perhatian Bupati dan Wakil Bupati Lembata saat perayaan Hari Ulang Tahun Otonomi Kabupaten Lembata ke-26 yang digelar di Lewoleba, Kantor Bupati pada, Minggu (12/10/2025).

Dalam acara tersebut, Stefania tampil membawakan cerita rakyat berjudul “Asal Usul Padi dan Jagung” yang berasal dari Desa Baolangu, Kecamatan Nubatukan. Dengan suara lantang dan penuh percaya diri, siswi kecil ini sukses membuat seluruh tamu undangan, termasuk jajaran Forkopimda, terpukau dengan penampilannya.

Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq, dan Wakil Bupati Muhammad Nasir Laode bahkan terlihat kagum dengan kefasihan dan ekspresi Stefania saat membawakan kisah penuh makna itu. Penampilan Margaretha menjadi salah satu momen paling berkesan dalam rangkaian acara HUT Otonomi Lembata tahun ini.

Cerita rakyat yang dibawakan Stefania mengisahkan dua bersaudara, Peni dan Barek, yang hidup di lereng Ile Boliama. Mereka kemudian bertemu dengan Balawuri, seorang pria yang muncul dari dalam tanah. Balawuri mengajarkan mereka cara bercocok tanam, dan pada akhirnya menanam tubuh Peni di kebun yang kemudian tumbuh menjadi padi, jagung, dan ketela—simbol pengorbanan dan sumber kehidupan bagi manusia.

“Pesan moral dari cerita ini adalah arti dari sebuah pengorbanan di mana pengorbanan yang tulus membawah hasil yg baik“.

Masyarakat Desa Baolangu hingga kini masih mengenang kisah ini melalui tradisi memancang kayu utama di tengah kebun baru sebagai bentuk penghormatan kepada Peni.

Melalui kisah ini, Stefania ingin menyampaikan pesan moral agar semua orang menghargai setiap butir padi dan jagung, karena di dalamnya tersimpan perjuangan dan pengorbanan.

Sementara itu Ahmad Emon, salah satu wartawan yang hadir dan menyaksikan langsung turut memberikan pujiannya kepada Margaretha, menurut Ahmad, wartawan asal Desa Babokerong ini. “saya sungguh memperhatikan anak cilik ini dari cara ia berdiri, saya sangat terpukau, karena anak seusia Margaretha tampil berani dihadapan ratusan orang. Ia anak yang berbakat dan luar biasa, tanpa ada rasa gugup dan takut darinya ketika membuka sambutannya dengan nada lantang seperti orang dewasa, saya kagum dengan keberanian anak ini,“ tutup Ahmad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *