LEMBATA – Sukacita dan rasa syukur memenuhi hati umat Katolik di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT di mana pada Jumat (10/10/2025) Pater Vanduz Liliwery Yoseph atau yang sering di sapa Yovan Liliweri memimpin Misa Syukur sebagai Imam Perdana.
“Perayaan Ekaristi yang penuh haru dan kegembiraan ini menjadi ungkapan syukur atas rahmat tahbisan imamat yang baru diterimanya beberapa waktu lalu“.
Dalam misa yang dihadiri keluarga besar, para imam, biarawan-biarawati, serta umat dari berbagai paroki di Lembata, Pater Vanduz Liliweri tampil penuh wibawa dan sukacita mengenakan kasula khas dengan ornamen bernuansa Jubah sebagai Imam.
Misa syukur ini bukan sekadar seremoni, melainkan juga tanda penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan untuk melayani Gereja dan umat-Nya.
Dalam homilinya, P. Vanduz menyampaikan rasa syukur dan kerendahan hati atas panggilan Tuhan dalam hidupnya.
Pater Vanduz juga mengajak umat untuk terus mendoakan para imam dan calon imam agar tetap setia menjalani panggilan pelayanan, terutama di tengah tantangan zaman modern.
Perayaan berlangsung khidmat dan meriah, diiringi lagu-lagu liturgi. Umat yang hadir tampak antusias dan bersyukur atas kehadiran putra daerah yang kini resmi menjadi gembala umat.
Setelah upacara misa, acara dilanjutkan dengan ramah tamah bersama umat, keluarga, dan rekan-rekan imam. Banyak yang menyampaikan doa dan harapan agar Pater Vanduz senantiasa diberi kekuatan dan semangat dalam menjalankan tugas pelayanan imamatnya.
Perayaan ini menjadi momentum iman yang mempertegas bahwa panggilan Tuhan tumbuh dan berbuah di tanah Lamaholot. Lewoleba kembali melahirkan seorang imam muda yang siap melayani Gereja dan sesama dengan hati yang tulus dan penuh kasih.
Biodata Singkat: Pater. Vanduz, SVD
P. Vanduz Liliweri Yoseph, SVD, Putra Bungsu dari Bapak, Florianus Darius Liliweri dan ibu Selfiana Adji (Alm).
Pater Vanduz lahir di Lewoleba, pada tanggal 21 Mei 1997. Sejak kecil, ia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang sederhana dan penuh kasih, yang menanamkan nilai-nilai iman dan kerja keras. Masa kecilnya dijalani di kota Lewoleba, di mana sejak dini ia sudah menunjukkan ketertarikan pada kehidupan Gereja dan pelayanan.
Pendidikan formalnya dimulai di TKK Pertiwi (2002–2004), kemudian melanjutkan ke SD Inpres II Lewoleba (2004–2009). Selepas itu, Vanduz menempuh pendidikan di SMP St. Pius X Lewoleba (2009–2012) dan SMA Negeri II Nubatukan (2012–2015).
Benih panggilan hidup religius semakin tumbuh dalam dirinya seiring perjalanan waktu. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Vanduz memutuskan untuk mengikuti formasi calon imam Serikat Sabda Allah (SVD). Ia memulai tahap Postulat di St. Arnold Janssen, Boanio (2015–2016) dan kemudian melanjutkan ke Novisiat Sang Sabda, Kuwu (2016–2018), di mana ia semakin mendalami hidup religius dan spiritualitas misioner.
Setelah mengikrarkan kaul pertamanya, Vanduz melanjutkan studi Filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero (2018–2022). Setelah menyelesaikan masa studi filsafat, ia menjalani Tahun Orientasi Pastoral di Paroki St. Yohanes, Bintuni, Keuskupan Manokwari–Sorong (2022–2023), di mana ia belajar melayani umat di tengah tantangan nyata hidup bermisi di tanah Papua.
Usai masa pastoral, Vanduz memperbaharui komitmen hidup religiusnya dengan mengikrarkan Kaul Kekal di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero pada 15 Agustus 2024. Ia kemudian melanjutkan studi Teologi di Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero (2023–2025) sebagai persiapan akhir menuju tahbisan suci.
Pada 1 Juni 2025, Vanduz menerima Tahbisan Diakon dari tangan Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD, di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero. Sebagai diakon, ia melaksanakan praktek pelayanan di Paroki St. Hubertus, Wekaseko, Keuskupan Agung Ende (Juni–September 2025). Masa diakonat menjadi waktu berharga untuk melatih diri dalam pelayanan sabda dan karya kasih kepada umat.
Puncak perjalanan panggilan itu akhirnya tiba ketika Vanduz ditahbiskan menjadi imam oleh Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD, di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero pada 4 Oktober 2025. Dengan tahbisan suci ini,
Ia resmi menjadi pelayan Kristus dan Gereja-Nya, siap diutus untuk mewartakan kabar gembira ke mana pun ia dipanggil.***
Respon (2)