BeritaDaerahKesehatanNasionalTNI/Polri

Proses Relokasi Korban Erupsi Lewotobi Laki-Laki, Gibran: Jangan Dipersulit

468
×

Proses Relokasi Korban Erupsi Lewotobi Laki-Laki, Gibran: Jangan Dipersulit

Sebarkan artikel ini
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi Posko Pengungsian Kobasama di Desa Kobasoma, Titehena, Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (14/11/2024). (Harianwarga.id/Ritha)
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi Posko Pengungsian Kobasama di Desa Kobasoma, Titehena, Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (14/11/2024). (Harianwarga.id/Ritha)

FLORES TIMUR, HARIANWARGA.ID – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meminta proses relokasi korban pengungsi erupsi Lewotobi Laki-Laki tidak dipersulit dengan proses yang berbelit-belit.

Wapres Gibran menyampaikan pesan ini saat melakukan kunjungan ke lokasi pengungsian terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (14/11/2024).

Dia mengatakan bahwa dalam proses pemilihan tempat relokasi juga harus berdialog terlebih dulu dengan warga.

BACA JUGA: Pimpin Rapat Terbatas Langsung Dari Washington,D.C, Presiden Prabowo Minta Update Erupsi Lewotobi Laki-Laki Di Flotim

“Yang paling penting adalah tadi sudah disampaikan oleh pak menteri, proses relokasi yang nanti masih ada di survei beberapa tempat ya Pak ya. Pastikan dalam menentukan titik lokasi yang baru ini untuk lebih dulu berdialog dengan warga,” ungkap Gibran.

Wapres Gibran mengingatkan jangan sampai lokasi yang sudah dibangun tidak ditinggali oleh warga.

Dia juga mengingatkan kepada para jajarannya untuk memastikan layanan Fasilitas Umum di lokasi relokasi.

BACA JUGA: Wapres Gibran Rakabuming Raka Direncanakan Kunjungi Pengungsi Lewotobi, Ini Jadwalnya!

“Jadi jangan sampai nanti sudah dibangun tapi tempatnya tidak ditinggali. Pastikan juga nanti dari pemangku wilayah, gubernur bupati, pastikan Fasum-nya juga siap,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Gibran menegaskan jangan sampai ada warga yang dipersulit birokrasinya dalam proses relokasi. Apalagi, masyarakat terdampak sudah dalam keadaan sulit sehingga tidak lagi dipersulit.

“Jadi Bapak Ibu warga yang ada di pengungsian ini sudah dalam keadaan sulit birokrasinya jangan dipersulit lagi dengan proses-proses asesmen yang berbelit-belit. Kita pengen yang cepet, kita pengen sekali lagi memprioritaskan warga-warga yang kesusahan yang ada di sini,” pungkasnya.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250