BeritaDaerahNasionalPendidikanPolitikSeni Budaya

Pemuda-Pemudi Guncang Kota Lewoleba di Hari Sumpah Pemuda

125
×

Pemuda-Pemudi Guncang Kota Lewoleba di Hari Sumpah Pemuda

Sebarkan artikel ini

Oleh: Bedos Making

LEMBATA – |Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Forum Pinggir Jalan (FPJ) sukses menggelar perayaan bertajuk “Night Street Performance – Sumpah Pemuda” pada Selasa (28/10/2025).

Kegiatan berlangsung meriah di Lapak Baca Gratis FPJ, yang berlokasi di Simpang Lima Wangatoa, Lembata, NTT, tepatnya berada di lokasi Patung Polisi Purnawirawan Brigjen (Purn) Drs. Anton Enga Tifaona.

Acara ini menghadirkan kolaborasi lintas komunitas seni dan kreatif dari berbagai wilayah di Lembata, menciptakan malam penuh semangat dan kreativitas. Para pemuda menegaskan peran mereka sebagai penggerak perubahan sekaligus pelestari semangat persatuan.

Beragam penampilan menghiasi panggung — mulai dari musik akustik jalanan, musik, pop, musik, rege, tampilan anak komunitas anak rasta Lembata, puisi reflektif, tari kontemporer, hingga pameran karya visual bertema kebangsaan. Penonton yang memadati area Simpang Lima tampak antusias menikmati setiap penampilan sambil bersantai di ruang publik terbuka khas FPJ.

 

Selain hiburan, acara juga diisi dengan lapak baca gratis, diskusi ringan tentang literasi, dan bazar produk lokal yang melibatkan pelaku usaha muda. Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi lintas komunitas serta menumbuhkan kecintaan terhadap budaya dan literasi di kalangan anak muda.

Menjelang tengah malam, acara ditutup dengan pembacaan bersama teks Sumpah Pemuda diiringi nyala lilin dan musik akustik, menciptakan suasana yang khidmat sekaligus hangat.

 

Spirit Persatuan di Panggung Bebas Ekspresi

Salah satu tokoh orang muda di Kabupaten Lembata, Alfian Raya Belen, dalam orasinya di atas panggung menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ekspresi sekaligus ajakan kepada generasi muda untuk terus berkreasi dan bersatu dalam semangat Sumpah Pemuda.

Dalam penuturannya, Alfian mengingat saat masa-masa ketika ia bersama rekan-rekannya membangun grup musik lokal seperti Brothers Band saat usia remaja.

“saya hampir meneteskan air mata, sungguh perasaan saya sangat bangga pada komunal komunitas music hari ini,“  ujar Alfian penuh haru.

 “Saya di sini bersama teman-teman lama yang masih semangat sampai sekarang — ada Domi Karang yang kini menjadi wartawan, ada Yanto Luon, dan banyak lainnya. Semangat dulu masih hidup sampai hari ini,” ujar Alfian penuh haru.

 

Pesan Lingkungan dari Generasi Muda:

Yang menarik, seorang anak usia sekolah dasar turut tampil membawakan tema Sumpah Pemuda dan Mega Proyek Geotermal yang rencananya akan dibangun di Desa Atakore, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata. Dalam naskah yang dibacakannya, ia menyoroti potensi dampak buruk proyek tersebut terhadap lingkungan jika tetap dijalankan.

Suasana semakin haru ketika Ama Wutun dari Koalisi Kopi membacakan puisi bertema serupa. Penonton pun hanyut dalam lantunan kata yang sarat makna dan kepedulian terhadap alam Lembata.

 

Daftar Penampil dan Live Painting

Pertunjukan:

Naboravi Music, Blys Band, Tap Band, B’art Dance, Monolog Ukut Tawa, Pantomim KTL & Koalisi Kopi KED Lembata, Drama FPJ & Anak-Anak Lapak Baca, serta Performance Art oleh Oland Prawine.

Live Painting:

Ary Langobelen, NOS Wawin, Vicky Art, Pering Koli, Goris Batafor, Thomas Maikamang, Archi Taman Daun, Aril Ratully, dan Rambo Ib.

 

Salah satu peserta seni lukis, Pering Koli, mengungkapkan rasa bahagianya dapat berpartisipasi; “Bagi saya, kegiatan seperti ini penting untuk menumbuhkan minat berkarya di kalangan pemuda. Semoga menjadi agenda rutin agar semangat berkesenian terus hidup,” ucap Pering guru kesenian di SMK Ile Lewotolok ini.

 

Ucapan Terima Kasih dari FPJ

Salah satu Koordinator FPJ, Noldy, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengunjung dan komunitas yang telah terlibat dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, dengan terselenggaranya kegiatan pada peringatan hari Sumpah Pemuda ini merupakan wujud nyata semangat anak muda yang ingin membangun daerahnya dengan berlandaskan nilai-nilai budaya serta mempertegas identitas diri. “Kegiatan ini menunjukkan siapa kita sebenarnya — Saya anak muda Lembata,” tendas Noldy.

 

Sementara itu, salah satu penonton yang hadir menyaksikan pentas, Yanto Luon, kepada Harianwarga.id mengakui bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Rivai CS ini menunjukkan kepedulian besar terhadap rasa cinta kepada Kabupaten Lembata. Menurut Yanto, meskipun Lembata sedang dilanda krisis finansial, kegiatan yang sarat makna dan menarik ini sangat luar biasa.

“Saya melihat animo masyarakat yang datang cukup banyak. Mereka sangat menikmati setiap acara hari ini. Saya sungguh mengapresiasi Rivai dan kawan-kawannya. Yang saya sukai dari pertunjukan malam ini adalah adanya live music di sela-sela kegiatan. Ini merupakan hal baru bagi Lembata — menyanyi dan menghibur orang yang hadir malam ini,” terang Yanto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *