FLORES TIMUR, HARIANWARGA.ID – Tingkat aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-Laki naik status dari level III Siaga ke level IV Awas, sejak Selasa 09 Januari 2024, pukul 23.00 WITA.
Tremor menerus terekam dengan amplitudo 3.7-7.4 mm (dominan 7.4).L dengan Tingkat kegempaan low frekuensi jumlah 3, Amplitudo 7.4-29.6 mm, durasi 7-17 detik. Vulkanik dangkal: jumlah 2, Amplitudo 18.5-37 mm, durasi 11 detik.
Demikian rilis Kantor Pusat Vulkanologi dan Badan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung, melalui laporan Pos Pengamatan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera Kecamatan Wulanggitang, yang disusun Anselmus Bobyson Lamanepa,A.Md dan Yeremias Kristianto Pugel,A.Md, yang dikutip Media.
Dijelaskan, catatan meteorologi teramati cuaca cerah dan mendung, angin bertiup lemah ke arah Utara dan Timur Laut. Suhu udara 24-26 derajat Celcius.
Sementara secara visual, tampak gunung jelas, kabut 0-11, hingga kabut 0-111. Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 800-1000 m di atas puncak kawah.
“Teramati sinar api di kawah utama Gunung Api Lewotobi Laki-Laki dan lontaran lava pijar arah Utara Ik 50 meter dari kawah utama. Adapun gemuruh lemah hingga sedang”, tulis Bobyson Lamanepa.dan Kristianto Pugel.
Terkait kondisi ini, pihak Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, melalui Pos Pengamatan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera Kecamatan Wulanggitang merekomendasikan:
Pertama, Masyarakat di sekitar Gunung Api Lewotobi Laki-Laki dan pengunjung/wisatawan tidak boleh melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 Km dari pusat erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki dan sektoral 5 Km ke arah Barat Laut Utara.
Kedua, Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Ketiga, Jika terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah, disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Keempat, Masyarakat di sekitar Gunung Api Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Lewotobi, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Kelima, Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
Keenam, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT dan Satlak Penanganan Bencana setempat dalam memberikan informasi tentang aktivitas vulkanis Gunung Api Lewotobi Laki-Laki.
“Untuk informasi lebih jelas dapat menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606,”tutup Anselmus Bobyson Lamanepa dan Yeremias Kristianto Pugel, dalam laporan yang disusun.