PANGKAL PINANG – Seorang remaja berinisial F (19) warga Kecamatan Simpang Rimba menjadi korban penganiayaan yang berujung penusukan, pada Senin (16/09/2024) lalu.
Kejadian penusukan yang terjadi di dekat Kantor Camat Simpang Rimba itu, diketahui lakukan oleh seorang remaja beristri berinisial MZ alias ABH (17), yang mana MZ sendiri saat ini telah diamankan dan ditahan di Rutan Polres Bangka Selatan (Basel).
Atas kejadian itu, F mengalami beberapa luka tusukan di sejumlah bagian tubuhnya, yang menyebabkan F harus mendapatkan perawatan intensif di RS Primaya Bhaktiwara Pangkalpinang, lantaran usai kejadian F dalam kondisi kritis.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh pihak kepolisian saat menginterogasi MZ, dia mengaku menusuk F lantaran cemburu karena istrinya sering dihubungi oleh F.
Namun, saat ditemui wartawan di RS Bhaktiwara Pangkalpinang, pada Minggu (22/09/2024), F memberikan pengakuan yang cukup mencengangkan. F menyebut kalau dirinya diduga dijebak oleh MZ yang menyamar sebagai seorang perempuan berinisial JH, yang kabarnya disebut-sebut sebagai istri dari pelaku MZ.
“Kemungkinan saya ini dijebak oleh pelaku. Karena sebelum kejadian, saya mendapat pesan di instagram dari akun @bondenn__00 (yang diduga milik pelaku-red) dan mengaku sebagai JH (yang disebut-sebut sebagai istri pelaku-red). Dalam chat itu, akun @bonden__00 ini meminta kontak WhatsApp saya bang,” terang F.
“JH ini teman saya bang. Merasa JH ini adalah teman saya, maka saya pun percaya dan memberikan nomor WhatsApp saya. Kemudian chat pun berlanjut dan akhirnya saya dan JH sepakat untuk bertemu di lokasi kejadian penusukan. Saat itu, saya berangkat ke lokasi sendirian,” lanjutnya lagi.
Dalam kesempatan itu, F juga menampik kalau dirinya sering menghubungi istri MZ, seperti yang beredar di sejumlah pemberitaan media online belakangan ini.
“Di berita media online, saya disebut sering menghubungi istri MZ. Saya justru tidak tahu menahu kalau JH itu adalah istri MZ. Yang saya tahu, JH ini adalah seorang teman yang sudah saya kenal. Sebelumnya saya dan JH ini juga pernah bertemu,” bebernya.
“Dalam pertemuan itu, saya dan JH pun hanya ngobrol-ngobrol saja. Sekali lagi bang saya tegaskan bahwa saya juga tidak tahu menahu kalau JH ini sudah menjadi istri orang atau belum. Kalau saya tahu JH ini istri orang, tidak mungkin saya menyetujui janji untuk bertemu di tempat itu,” lanjutnya.
F menerangkan, setelah sampai di lokasi pertemuan sekitar pukul 19:00 wib, dirinya berniat mengambil HP dan mencoba menghubungi JH. Namun, belum sempat F mengambil HP di sakunya dan mengirim pesan ke JH, F langsung dipukul di bagian kepala menggunakan benda tumpul oleh orang tak dikenal.
“Setelah dipukul di bagian kepala dan terjatuh dari motor, saya sempat melihat bahwa saat itu ada 3 (tiga) orang yang saya tidak kenali sama sekali. Dari pengelihatan saya saat itu, ada 1 orang yang menunggu di motor, 1 orang yang memukul saya dan 1 orang lainnya menusuk saya menggunakan senjata tajam,” jelasnya.
“Usai ditusuk berulang kali di beberapa bagian tubuh saya yang cukup vital, ketiga orang itu langsung melarikan diri. Dalam kondisi terluka parah, saya langsung mencoba menelepon dan menceritakan kondisi yang saya alami ke orang terdekat saya untuk meminta pertolongan,” lanjutnya.
Sementara itu, salah satu Kerabat Korban yang tak ingin disebutkan namanya menerangkan bahwa setelah orang terdekat korban mendapat kabar tentang kejadian penusukan yang menimpa F, orang terdekat F langsung melapor ke Polsek Simpang Rimba dan bergegas menuju lokasi kejadian.
“Sesampainya orang terdekat F di lokasi kejadian, saat itu sudah ada pihak kepolisian yang sudah melakukan pencarian terhadap korban sekitar 10 menit lamanya, namun korban masih belum ditemukan. Akhirnya keluarga korban pun turut membantu polisi mencari korban,” jelas Kerabat Korban.
Proses pencarian, kata Kerabat Korban, sempat mengalami hambatan karena kondisi lokasi kejadiaan saat itu gelap dan meskipun sudah dipanggil-panggil tapi korban pun tak menjawab apapun.
“Akhirnya, orang dekat korban berinisiatif menelepon korban, dengan harapan dapat mempercepat proses pencarian melalui cahaya yang muncul dari HP korban. Setelah sekian lama melakukan pencarian, korban pun ditemukan di dekat kebun sawit, tepatnya di bekas kerukan excavator dalam kondisi terluka parah,” bebernya.
Setelah ditemukan, terang Kerabat Korban, F langsung dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapatkan tindakan medis. Namun, lanjutnya, karena luka tusukan yang diderita F amat parah dan kondisi F kritis, akhirnya F pun dirujuk ke RS Primaya Bhaktiwara Pangkalpinang untuk dilakukan tindakan medis lanjutan.
“Sekarang, kasus penusukan ini masih dalam proses penyidikan oleh Polsek Simpang Rimba. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, warga sekitar sempat melihat 3 orang memakai motor menuju ke jalan merah belakang SMP Simpang Rimba dekat Kantor Camat. Tak lama dari sana, motor korban pun turut melintas menuju lokasi yang sama,” jelasnya.
“Kalau soal akun instagram @bondenn__00 yang dipakai pelaku untuk berkomunikasi dengan korban, menurut pantauan kami akun itu diduga palsu. Karena dalam beberapa hari ini sudah beberapa kali berubah nama. Terakhir namanya sudah berubah menjadi @manapvedas,” lanjutnya lagi.
“Kami harap, polisi juga harus memeriksa JH dan dua orang lainnya yang ada di lokasi saat kejadian. Karena jika JH ini diperiksa dan kedua pelaku lainnya segera diamankan. Semoga kasus ini segera terungkap dengan terang benderang dan pelakunya pun dapat dihukum dengan seharusnya,” harapnya.
Terpisah, Kapolsek Simpang Rimba, Iptu William F Situmorang, saat disinggung terkait pelaku yang diduga lebih dari satu orang, menyatakan bahwa pelaku hanya berjumlah satu orang.
Saat ditanya terkait JH, Iptu William F Situmorang mengatakan bahwa JH adalah istri MZ.
“Dari hasil penyelidikan kami pelaku 1 orang pak dan JH merupakan istri dari pelaku MZ alias ABH. Untuk lebih lengkapnya informasi melalui Humas Polres Basel pak. Terimakasih,” jawab Iptu William, saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp, pada Senin (23/09/2024) malam.
Hingga berita ini dipublish, pihak terkait masih dalam upaya konfirmasi media ini.(TIM)
Respon (2)