LEMBATA – Pemerintah Kabupaten Lembata menjawab Kritik publik mengenai perayaan Hari Ulang Tahun Otonomi Daerah (HUT OTODA) Kabupaten Lembata 12 Oktober 2025 yang terkesan “minimalis dan sepi“ langsung dijawab lugas oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Paskalis Ola Tapobali.
“Paskalis Tapobali secara jujur mengakui adanya keterbatasan anggaran, namun menegaskan bahwa situasi ini justru memicu inovasi otentik, bukan kemewahan artifisial“.
Pernyataan ini disampaikannya melalui pesan singkat yang dikirim via whatsApp yang diterima bagian Protokol Setda Lembata pada Kamis (09/10/2025).
Sekda Tapobali secara blak-blakan mengungkapkan bahwa Pemda memang sengaja menahan diri dalam penggunaan uang rakyat untuk perayaan seremonial.
“Terima kasih atas segala kritikannya. Memang untuk mengisi HUT Otda Lembata, Pemda tidak menganggarkan kegiatan perlombaan. Kami hanya alokasikan untuk upacara peringatan saja,“ ujar Sekda, menjawab spekulasi anggaran besar-besaran.
Lebih lanjut, Paskalis menekankan bahwa; “pesta rakyat atau resepsi mewah dihindari. Resepsi pun tidak kami sediakan anggaran. Yang ada hanya kami sediakan snack“ ungkap Paskalis. Menurutnya, ini adalah langkah disiplin fiskal. Alih-alih menyerah pada krisis anggaran, Sekda Tapo Bali memuji inisiatif dan kreativitas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersepakat untuk merayakan HUT secara sederhana, namun penuh khidmat.
“Kami bersepakat merayakannya dengan sederhana, namun khidmat, dengan tidak melibatkan terlalu banyak publik, demi pertimbangan ketersediaan anggaran tadi,“ jelas Paskalis.
Prinsipnya jelas: kegiatan harus murah, terkoordinir, terpadu, dan bertujuan merekatkan silaturahmi ASN, bukan memuaskan hasrat seremonial.
Dari kesepakatan ini, muncullah daftar kegiatan yang bernilai lokal dan jauh dari kesan menghambur-hamburkan dana. Lomba Titi Jagung, Pameran Produk Pangan Lokal, Demo Titi Jagung oleh perwakilan ibu-ibu dari kecamatan, Peluncuran Jagung Titi, hingga Penampilan Budaya Sole Oha, dan perlombaan mengetik naskah, adalah kegiatan yang disiapkan untuk merayakan hari jadi ke-26 Kabupaten Lembata.
Dengan persoalan isu yang terjadi di tengah masyarakat Tapobali sanggapi usulan publik mengenai perlombaan yang lebih berdampak, seperti pertandingan olahraga besar yang batal karena tiada anggaran, Tapo Bali memberikan tanggapan positif.
“Usulan publik terkait jenis perlombaan yang lebih berdampak itu sangat bagus. Tapi sudah pasti, menyedot anggaran. Maka kami tidak lakukan,“
Sekda Lembata berdarah Lebatukan itu lantas mengundang kelompok-kelompok masyarakat yang kritis dan semua elemen yang ada untuk berkontribusi menyelenggarakan perlombaan-perlombaan yang lebih bermakna.
“Bagus jika ada kelompok-kelompok yang mau selenggarakan perlombaan-perlombaan yang lebih bermakna, dengan biaya mandiri, dan berdampak terhadap pembangunan, termasuk melibatkan ASN, dalam momentum HUT Otda ini, kami menyambut baik,“ pungkas TapoBali. (Avectorial by prokopimpemkabLembata)