LEMBATA, HARIANWARGA.ID – Awal Januari 2025 curah hujan di Kabupaten Lembata cukup tinggi, yang mengakibatkan daerah aliran sungai di Waikomo mengalami longsor parah, di DAS Waikomo terpantau mengalami longsor yang parah di titik tertentu yang berdampak pada hilangnya badan jalan yang menghubungkan Pasar Pada dan terminal Barat Kota Lewoleba, longsor parah itu pun mengancam sejumlah ruas sawah milik warga yang langsung bersebelahan dengan DAS Waikomo.
Atas hak itu, anggota DPRD dari Partai Amanat Nasional Gaspar Sio Apelaby angkat bicara.
Menurutnya, Pemerintah Daerah melalui dinas terkait harus cepat dan tepat mengambil langkah, pemerintah dan semua pihak senantiasa waspada dengan musim seperti sekarang ini, segala peralatan harus ready, sewaktu waktu harus ke lapangan alat bantu dalam keadaan siap, begitupun dengan personil, harus dalam keadaan siaga.
BACA JUGA: Komisi IV DPR: Naiknya HPP Gabah dan Jagung untuk Wujudkan Petani Sejahtera
Soal ancaman curah hujan tinggi yang berdampak pada longsornya DAS dan lainnya, kita musti lihat secara menyeluruh, dari hulu sungai, hilir hingga sampai ke muara, dilihat secara komprehensif agar bisa diselesaikan juga secara menyelesaikan, tidak diselesaikan secara parsial-parsial saja,” jelas Apelaby, Senin (13/01/2025).
Lanjut Pengacara Politisi ini, saya dapat informasi kalau Badan Penanggulan Bencana Daerah sudah ambil langah cepat untuk menyelesaikan titik longsor di DAS Waikomo yang ambruk kemarin dengan meminta bantuan ke Pemprov dan Pemerintah Pusat untuk membantu kita, saya kira itu langkah cepat dan taktis oleh Bapak Kepala BNPB Lembata, kita apresiasi hal itu.
“Dinas terkait yang lainnya, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Lingkungan Hidup dan institusi pemerintah baik vertikal maupun non vertikal yang terkait dengan hal ini, bisa saling kolaborasi untuk mengatasi hal yang telah ada dan segera mengambil langkah-langkah taktis untuk langkah pencegahan,” ungkap Gaspar.
BACA JUGA: Erles Rareral Desak KAJARI Larantuka Kaji Pembelian Mobil Pejabat
Menurut Ketua Bapemperda DPRD Lembata ini, langkah normalisasi sungai juga harus dilakukan agar banjir mengalir dengan mulus, namun normalisasi harus tetap memperhatikan hak-hak warga yang ada disekitar DAS dan wajib menjaga ekosistem lingkungan hidup yang ada disekitaran DAS tersebut.
Ditanya apa komentar lainya terkait dengan DAS yang longsor yang mengancam hilangnya sawah warga, Gaspar menyampaikan jika pihaknya akan minta kepada pemerintah untuk Wajib mengambil langkah segera untuk mengatasi hal itu, agar longsor tidak berlanjut, sawah rakyat tidak ikut terdampak.
“Sawah ini adalah sumber hidup warga, hari ini pak Presiden bicara ketahanan pangan, bupati terpilih juga bicara soal pertanian, maka menyelematkan lahan pertanian warga dalam hal ini sawah warga adalah wajib hukumnya secara politik kami dan teman-teman di DPRD akan membantu secara politik, agar kerja-kerja dinas terkait bisa membuahkan hasil, rakyat bisa hidup nyaman,” tutup Gaspar Sio Apelaby.***