BeritaDaerah

Diduga Karena Panik, Desa Nobo Dominasi Data Pengungsi di Posko Konga

76
×

Diduga Karena Panik, Desa Nobo Dominasi Data Pengungsi di Posko Konga

Sebarkan artikel ini
Warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki - Laki saat berada di Posko Desa Konga Kecamatan Titehena yang didominasi oleh warga asal Desa Nobo Kecamatan Ile Bura yang tidak terdampak langsung oleh abu vulkanis, Foto : Teddy Kelen // Harianwarga.id
Warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki - Laki saat berada di Posko Desa Konga Kecamatan Titehena yang didominasi oleh warga asal Desa Nobo Kecamatan Ile Bura yang tidak terdampak langsung oleh abu vulkanis, Foto : Teddy Kelen // Harianwarga.id

FLORES TIMUR, HARIANWARGA.ID – Sepekan lebih diguyur abu vulkanis dari erupsi Gunung Lewotobi Laki – Laki, jumlah data pengungsi 4 desa di wilayah Kecamatan Wulanggitang dan 1 desa di Kecamatan Ile Bura terjadi lonjakan data yang terus meningkat.

Mirisnya, lonjakan data jumlah pengungsi tersebut yang berada di posko Desa Konga, Kecamatan Titehena didominasi oleh warga  Desa Nobo, Kecamatan Ilebura, yang mana tidak terdampak langsung oleh abu vulkanis.

Hal tersebut menandakan buruknya mitigasi bencana oleh Satuan Pelaksana (Satlak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur.

Dari data, hingga Sabtu, 5 Januari 2023 jumlah warga asal Desa Nobo tersebut telah mencapai angka 996 jiwa dan masih berpotensi terus meningkat, karena dari informasi yang dihimpun terdapat banyak warga Desa Nobo yang berada di sekitaran wilayah Desa Konga (BP Konga dan juga Bendungan Konga) serta di beberapa desa lainnya di Kecamatan Titehena.

Jika demikian, maka Posko Penanganan korban erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Desa Konga, justru dihuni oleh warga yang mengungsi bukan karena terdampak semburan abu vulkanis, melainkan karena panik dan lari meninggalkan rumah serta kampung halamannya.

Sementara dari data yang ada, warga Desa Dulipali yang terdampak langsung yang berada di jalur merah, dimana rumah dan kampung halamannya terus diguyur hujan abu vulkanik setiap saat, hanya mencapai 304 jiwa saja.

Sedangkan warga Desa Dulipali lainnya, memilih bertahan di kebun-kebun di sekitar Desa Dulipali, dan sebagiannya berada di Desa Pululera dan Desa Boru Kecamatan Wulanggitang.

Lonjakan yang sangat signifikan oleh pengungsi asal Desa Nobo tersebut, lantaran karena panik terhadap aktivitas erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, perlu mendapat perhatian serius Pemerintah Kecamatan Ile Bura.

Hingga mengundang Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Dari Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melakukan sosialisasi mitigasi bencana vulkanologi dan geologi di Kantor Camat Ile Bura, Jumat 05 Januari 2024.

Dari hasil sosialisasi, salah satu rekomendasi penting yakni segera dilakukan sosialisasi mitigasi bencana di Desa Nobo, karena lonjakan jumlah pengungsi asal Desa Nobo yang telah mencapai 996 jiwa yang merupakan angka yang sangat besar dan tinggi, hingga memicu ragam tanggapan.

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250