HARIANWARGA.ID, LEMBATA – Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, S.P, melakukan kunjungan kerja ke Desa Tapobaran dalam rangka penanaman perdana jagung hibrida pada lahan ekspansi. Kegiatan ini melibatkan para purna migran bersama Kelompok Tani Harapan sebagai upaya mendorong peningkatan produksi pertanian dan pendapatan masyarakat desa.
Bupati Tuaq hadir didampingi sejumlah perangkat daerah, yakni Dinas Pertanian, Dinas Nakertrans, Dinas PMD, Satpol PP, Dinas Kominfo, Kesbangpol, dan Dinas Parekraf. Turut hadir Camat Lebatukan serta Kepala Desa Tapobaran. Rombongan pemerintah disambut secara adat oleh masyarakat setempat sebagai bentuk penghormatan terhadap kunjungan pimpinan daerah.
Kelompok Tani Harapan, yang mengelola lahan seluas 3,3 hektar dengan total 7 anggota, menjadi mitra utama dalam pelaksanaan penanaman perdana ini. Jenis jagung yang ditanam adalah jagung hibrida Pioner varietas P88, dengan jarak tanam 20 cm sesuai rekomendasi teknis untuk mencapai hasil produksi optimal.
Dalam arahannya, Bupati Kanisius Tuaq menegaskan bahwa program ini harus dilaksanakan secara serius dan tuntas, bukan sekadar simbolis.
Baca Juga: Langkah Serius Wabup Lembata Awasi Ketat Dana Revitalisasi APBN di Pelosok Atadei dan Wulandoni
“Tidak boleh tanam simbolis. Tanam harus sampai habis, karena kita tidak mau merugikan petani,” tegas Bupati. Ia juga mendorong pola tanam ganda untuk meningkatkan pendapatan petani.
“Kacang hijau juga, supaya pendapatan dari kacang hijau dan jagung bisa berjalan bersamaan. “Bapa senang, Mama senang,” ujarnya.
Program ini diharapkan menjadi langkah awal bagi purna migran dan petani lokal untuk lebih mandiri, produktif, serta mampu mengembangkan potensi pertanian di Desa Tapobaran.
Pemerintah Kabupaten Lembata menegaskan komitmennya untuk terus hadir mendukung kebutuhan petani, baik dari sisi pendampingan teknis, penyediaan benih unggul, hingga akses pemasaran.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di NTT hingga 14 Desember, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Dengan penanaman perdana ini, Desa Tapobaran diproyeksikan menjadi salah satu kawasan pengembangan jagung hibrida yang mampu memberi kontribusi bagi ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat Lembata.***
















Respon (1)