BeritaDaerahEkonomiNasionalPariwisataPolitikSeni Budaya

Festival Tanah Mean 2025: Kolaborasi Strategis Wujudkan Ketangguhan Bencana di Lembata

155
×

Festival Tanah Mean 2025: Kolaborasi Strategis Wujudkan Ketangguhan Bencana di Lembata

Sebarkan artikel ini
Bupati Lembata, yang diwakili oleh Plt. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Donatus Boli, secara resmi membuka Festival Tanah Mean 2025, Jumat (07/11/2025). HARIANWARGA/Prokompim.
Bupati Lembata, yang diwakili oleh Plt. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Donatus Boli, secara resmi membuka Festival Tanah Mean 2025, Jumat (07/11/2025). HARIANWARGA/Prokompim.

LEMBATA (HARIANWARGA) – Bupati Lembata, yang diwakili oleh Plt. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Donatus Boli, secara resmi membuka Festival Tanah Mean 2025, Jumat (07/11/2025).

Festival ini merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan IDEP Selaras Alam Bali dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Lembata (Barakat), bertempat di kawasan perumahan Tanah Merah, Desa Muruona, Kecamatan Ile Ape.

Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Donatus Boli, Bupati Kanis Tuaq menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif penyelenggaraan festival ini.

Ia menekankan pentingnya menjaga alam sebagai warisan berharga yang memberikan sumber kehidupan bagi generasi mendatang.

BACA JUGA: Jagung Titi Baleo Hadir di Outlet Bukit Siguntang, Bupati Kanis: Simbol Ketahanan Pangan dan Kebangkitan Ekonomi Lembata

Selain memberikan penekanan menjaga alam, Bupati juga mengingatkan tentang tantangan perubahan iklim, polusi, dan masalah lingkungan lain yang dapat memicu bencana.

“Sebagai daerah yang memiliki kerentanan tinggi terhadap berbagai jenis bencana, Lembata membutuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang serius dari seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.

Atas segala upaya yang telah dilakukan, Bupati menyampaikan terima kasih kepada IDEP Selaras Alam dan Barakat atas kolaborasi mereka dalam menghadirkan Program DREAMS (Disaster Resilience through Education, Adaptation, and Mitigation Strategies) di Desa Waimatan dan Lamawolo.

Program ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana melalui edukasi, adaptasi, mitigasi, serta pendekatan ekologis yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

BACA JUGA: Hadiri Tanam Perdana Jagung di Desa Dua Wutun Loang, Bupati Kanis Tuaq: Awali Musim Tanam dengan Harapan Besar

Festival Tanah Mean 2025 menjadi puncak dari serangkaian kegiatan Program DREAMS.

Bupati Tuaq berharap festival ini menjadi momentum untuk mengevaluasi capaian program, memperkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan, serta meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya adaptasi, mitigasi, dan pendidikan kebencanaan yang partisipatif dan berkelanjutan.

“Saya berharap implementasi program ini terus berlanjut sebagai gerakan kolektif yang sinergis, sehingga memberikan dampak positif yang signifikan bagi ketahanan kita terhadap bencana dan kelestarian alam,” pungkasnya.

BACA JUGA: Tuah Marilonga untuk “Perse Ende Mengulang Kisah ETMC 2017,“ Lagi

Festival ini diharapkan dapat menjadi platform untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik baik dalam pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas.

Selain itu, festival ini juga menjadi ajang promosi potensi lokal dan pengembangan ekonomi kreatif yang berkelanjutan di Kabupaten Lembata.***

Sumber: (prokompim lembata)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *