BeritaDaerahEkonomiPariwisataSeni Budaya

Bahas Pengembangan Ekonomi Biru di Desa Tapobaran, Bupati Lembata Terima Audiensi LSM Barakat dan Prof. Yopi Taum

93
×

Bahas Pengembangan Ekonomi Biru di Desa Tapobaran, Bupati Lembata Terima Audiensi LSM Barakat dan Prof. Yopi Taum

Sebarkan artikel ini
Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, menerima audiensi dari LSM Barakat, Prof. Yopi Taum dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, serta Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Budaya (Porabud) Kabupaten Lembata di ruang kerjanya, Jumat (31/10/2025). Foto: Istimewa.
Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, menerima audiensi dari LSM Barakat, Prof. Yopi Taum dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, serta Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Budaya (Porabud) Kabupaten Lembata di ruang kerjanya, Jumat (31/10/2025). Foto: Istimewa.

LEMBATA – Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, menerima audiensi dari LSM Barakat, Prof. Yopi Taum dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, serta Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Budaya (Porabud) Kabupaten Lembata di ruang kerjanya, Jumat (31/10/2025).

Pertemuan ini membahas kolaborasi pengembangan ekonomi biru berbasis kearifan lokal di Desa Tapobaran.

Ketua LSM Barakat, Benediktus Bedil Pureklolon, menjelaskan bahwa Barakat, yang telah berdiri di Lembata sejak 2006, berkomitmen mempromosikan konservasi melalui kemitraan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat pesisir. Salah satu program unggulannya adalah inisiatif ekonomi biru di Desa Tapobaran, yang mengintegrasikan tradisi adat Muro Welo Matan sebagai bentuk perlindungan terhadap kawasan pesisir dan Tanjung Nuhanera.

“Inisiatif ini adalah model ekonomi biru berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui konservasi laut dan ekosistem pesisir. Program ini bahkan sudah mendapat dukungan dari pihak internasional di Singapura dan Belanda,” ujar Ben Bedil.

BACA JUGA: Urai Kelangkaan BBM: Pemda Lembata Gelar Ratas, Akurasi Data Jadi Sorotan Utama Wabup Nasir

Sementara itu, akademisi Universitas Sanata Dharma, Prof. Yopi Taum, menilai langkah Barakat dalam menghidupkan kembali tradisi Muro telah memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan ekonomi biru di tingkat nasional dan global.

Ia mengungkapkan bahwa perjuangan Barakat berpotensi mendorong lahirnya Peraturan Daerah (Perda) tentang Ekonomi Biru di Nusa Tenggara Timur.

“Kita sudah berjuang agar ada Perda inisiatif tentang ekonomi biru. Ini menjadi tonggak penting bagi pengembangan sektor kelautan berkelanjutan,” jelasnya.

Prof. Yopi menambahkan, pihaknya tengah menyiapkan desa percontohan sebagai proyek awal implementasi program ekonomi biru, dengan melibatkan empat unsur utama pemerintah, masyarakat, industri, dan perguruan tinggi dalam pendekatan Quadruple Helix.

BACA JUGA: Bupati Lembata Pimpin Rapat Percepatan Pelaksanaan Program MBG 3T

Bupati P. Kanisius Tuaq menyambut baik inisiatif tersebut dan menegaskan dukungan Pemerintah Kabupaten Lembata terhadap penguatan ekonomi masyarakat pesisir berbasis konservasi dan kearifan lokal.

“Program seperti ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang kami dorong. Lembata memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi biru, dan kami siap mendukung kemitraan yang membawa manfaat nyata bagi rakyat,” tegas Bupati.

Selain membahas kerja sama strategis, audiensi ini juga menyinggung persiapan Festival Tanah Merah yang akan digelar pada 7 November 2025, menampilkan pameran produk lokal, pelatihan pengelolaan makanan bergizi, dan edukasi konservasi masyarakat pesisir.

Bupati menutup pertemuan dengan menegaskan bahwa arah pembangunan Lembata ke depan akan difokuskan pada penguatan ekonomi biru, termasuk pengelolaan blue carbon, karang, bakau, dan mangrove sebagai aset ekologi dan ekonomi daerah.

BACA JUGA: Guru SMPN 5 Lebatukan, Stella Atawolo, Luncurkan “Buku Puisi Saat Sambut Kelahiran Anak Pertama”

“Kita ingin pembangunan Lembata berpihak pada laut dan manusia pesisir pembangunan yang menjaga alam, memperkuat budaya, dan menyejahterakan rakyat,” pungkas Bupati Kanisius Tuaq.***

Sumber:(ProkompimPemKabLembata)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *