BeritaDaerahEkonomiHukum & KriminalPolitikTNI/Polri

Peduli Ekonomi Rakyat, Ketua PKN Lembata Desak Pemda Sediakan Lapak Jagung Titi yang Layak

190
×

Peduli Ekonomi Rakyat, Ketua PKN Lembata Desak Pemda Sediakan Lapak Jagung Titi yang Layak

Sebarkan artikel ini

“Pemda Lembata mestinya punya hati melihat perjuangan para ibu-ibu itu. Mereka sudah bertahun-tahun berjualan di emperan toko. Pemerintah harus memfasilitasi tempat jualan yang layak dan melakukan pendampingan seperti layaknya pelaku UMKM lainnya,” Juprians Lamabelawa 

LEMBATA – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-26 Kabupaten Lembata pada Minggu, 12 Oktober 2025, Pemerintah Kabupaten Lembata telah menyelenggarakan Lomba Titi Jagung antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemda Lembata, Sabtu (11/10/2025).

Kegiatan tersebut menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Ada yang mengapresiasi gagasan Bupati Lembata karena dinilai mampu mengangkat kembali warisan pangan lokal, namun ada pula yang menyampaikan kritik sekaligus masukan konstruktif.

Salah satunya datang dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Kabupaten Lembata, Juprians Lamablawa,S,H.M.H., kepada Harianwarga mengatakan bahwa.

BACA JUGA: Diduga Jhon Kwartayasa dkk Serobot Lahan Milik Warga Miskin di Kota Lewoleba, Kuasa Insidentil Ajukan Somasi

apresiasi kepada Bupati Lembata atas upayanya melestarikan jagung titi sebagai salah satu kekayaan pangan khas masyarakat Lembata dan Lamaholot pada umumnya.

Namun, pimpinan LBH SIKAP Lembata ini juga menyoroti aspek lain yang menurutnya tak kalah penting, yakni ketahanan bahan baku jagung titi itu sendiri yaitu jagung pulut.

“Selain melestarikan produk budaya pangan seperti jagung titi, arah kebijakan Pemda, khususnya Dinas Pertanian, juga harus fokus pada ketersediaan bahan baku. Saat ini jagung pulut semakin sulit ditemukan di lumbung petani,” ujar Juprians.

Lebih urgen, Juprians Lamabelawa mengkritisi kondisi tersebut terjadi karena sebagian besar petani kini lebih memilih menanam jagung hibrida yang dijanjikan memiliki harga jual lebih tinggi. Akibatnya, produksi jagung pulut menurun drastis di Kabupaten Lembata.

“Sebagai contoh nyata, para penjual jagung titi yang berjualan di emperan toko sebelah selatan Pasar TPI, sebagian besar harus membeli jagung pulut dari Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. Ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan lokal kita, khususnya jagung pulut, sedang melemah,” tendas Lawyer berdarah Ile Ape Ini.

BACA JUGA: Pater Vanduz Liliweri Yoseph, SVD Rayakan Misa Syukur Imam Perdana di Lewoleba

Menurutnya, dalam momentum HUT Otonomi Daerah Lembata ke-26 , ia mendesak Pemda Lembata agar tidak hanya fokus pada “aspek seremonial pelestarian, tetapi juga menaruh perhatian serius pada ketahanan pangan dan pemberdayaan pelaku usaha kecil“.

Selain itu, Ketua PKN ini juga meminta pemerintah melalui OPD terkait untuk segera menyiapkan lapak dagangan yang layak bagi para ibu-ibu penjual jagung titi yang selama ini berjualan di emperan toko sekitar Pasar TPI Lewoleba.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *