BeritaHukum & KriminalKesehatanNasionalPerempuan & Anak

Tragedi Bayi Meninggal di Puskesmas Waikenuit, Publik Pertanyakan Bungkamnya Pihak Puskesmas

544
×

Tragedi Bayi Meninggal di Puskesmas Waikenuit, Publik Pertanyakan Bungkamnya Pihak Puskesmas

Sebarkan artikel ini

Sampai hari ini belum ada kabar dari pihak Puskesmas Waikenuit

LEMBATA – Duka mendalam dialami pasangan Dominikus Duli dan istrinya setelah bayi perempuan mereka meninggal dunia pada saat mencari pertolongan medis di Puskesmas Waikenuit, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) Peristiwa ini terjadi pada Jumat 19 September 2025 yang lalu dan menimbulkan dugaan adanya kelalaian serta buruknya pelayanan kesehatan di Puskesmas Waikenuit, pihak medis seharusnya menjadi garda terdepan dalam penyelamatan nyawa.

Menurut penuturan Dominikus Duli Ujan, Orangtua dari bayi perempuan yang meninggal itu yang dirilis Warta-Nusantara, mengatakan, pada malam kejadian sekitar pukul 23.00 WITA, ia dan istrinya datang ke Puskesmas bukan untuk rawat inap, melainkan sekadar meminta surat rujukan agar bisa membawa anak mereka ke RSUD Lewoleba.

 

Bayi mereka yang berusia beberapa bulan itu mengalami gejala sesak napas, muntah, pilek, dan lendir di tenggorokan, namun masih terlihat stabil. “Anak kami hanya muntah karena terlalu banyak minum ASI, kondisinya masih baik saat tiba di Puskesmas,” ungkap Dominikus.

 

Namun, meski menurut perawat ada dokter jaga yang standby, orangtua bayi mengaku tidak segera mendapat penanganan medis. Baru keesokan harinya, dr. Selamet Erikson Sitinjak datang untuk melakukan pemeriksaan. Itu pun disebut hanya berlangsung singkat tanpa tindakan medis darurat.

 

Kasus ini mendapat sorotan dari Tugu Langoday, seorang lawyer muda asal Ile Ape. Kepada Harian Warga, Jumat (26/09/2025), ia menegaskan pihak Puskesmas Waikenuit harus memberikan klarifikasi terbuka kepada publik. “Sikap bungkam ini justru menimbulkan banyak pertanyaan. Jika perlu, kasus ini akan kami laporkan ke Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak di Jakarta,” tegasnya.

 

Hingga berita ini diterbitkan, media masih berupaya meminta klarifikasi dari Kepala Puskesmas Waikenuit. Namun, upaya konfirmasi belum membuahkan hasil karena yang bersangkutan sulit dihubungi.**

Respon (3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *